Cacing Javan Caecilian: Mengenal Lebih Dekat Makhluk Misterius Bawah Tanah
bukanlah cacing sejati, melainkan amfibi yang tergolong dalam ordo Gymnophiona. --
Mereka adalah hewan soliter yang jarang berinteraksi dengan individu lain kecuali selama musim kawin.
Javan Caecilian adalah hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari.
Pada siang hari, mereka akan tetap berada di dalam liang bawah tanah untuk menghindari predator dan menjaga kelembapan tubuh mereka.
Makanan utama Javan Caecilian adalah invertebrata kecil seperti serangga, cacing tanah, dan siput.
Mereka menggunakan rahang yang kuat dan gigi kecil yang tajam untuk menangkap dan mengonsumsi mangsa mereka.
Dengan indra penciuman yang tajam, Javan Caecilian dapat mendeteksi mangsa yang tersembunyi di dalam tanah atau di bawah dedaunan.
Reproduksi dan Siklus Hidup
Musim kawin Javan Caecilian biasanya terjadi selama musim hujan, ketika kelembapan tanah meningkat.
Selama proses kawin, jantan dan betina akan saling mencari dengan mengandalkan feromon yang dilepaskan oleh betina.
Pembuahan terjadi secara internal, di mana jantan memasukkan sperma ke dalam kloaka betina.
Setelah pembuahan, betina akan bertelur di dalam liang yang lembab.
Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi tergantung spesies, namun biasanya berkisar antara 10 hingga 30 butir.
Telur-telur ini akan menetas setelah beberapa minggu, dan larva yang keluar akan berkembang di dalam air atau lingkungan yang sangat lembab sebelum akhirnya bermetamorfosis menjadi bentuk dewasa yang hidup di darat.
Peran Ekologis dan Pentingnya Konservasi
Javan Caecilian memegang peran penting dalam ekosistem tempat mereka hidup, terutama sebagai pengendali populasi invertebrata tanah.