Jembatan Lalan Ambruk, Urat Nadi Ekonomi Terputus
Jembatan Lalan yang ambruk karena ditabrak ponton--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Kehebohan melanda masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya warga Kecamatan Lalan dan Sungai Lilin, menyusul ambruknya jembatan penghubung utama kedua kecamatan tersebut akibat ditabrak ponton.
Peristiwa ini bukan hanya memutus akses darat vital, namun juga mengancam perekonomian masyarakat setempat.
Iwan Aldes Sos MSi, anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin, mengungkapkan kesedihan mendalam atas kejadian ini.
BACA JUGA:Warga SMPN 1 Muara Sugihan Gelar Bersih-Bersih Lingkungan
Jembatan yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp135 miliar dan menjadi simbol perjuangan selama 5 tahun, kini hancur lebur.
"Jembatan ini adalah urat nadi Kecamatan Lalan. Dengan putusnya jembatan ini, kita khawatir perekonomian masyarakat akan kembali sulit," ujarnya.
Iwan Aldes mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak. Pihak terkait harus mengamankan tongkang yang menyebabkan kerusakan dan menuntut ganti rugi.
BACA JUGA:Siapkan ANBK, SMAN 1 Sembawa Gelar Gladi Bersih
Ia juga menyoroti masalah angkutan sungai yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan serupa.
"Sudah beberapa kali terjadi kasus ponton menabrak jembatan. Kasus sebelumnya di Desa Karang Rejo pun hingga kini belum ada penyelesaian yang memuaskan," tegasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian dari Ditpolairud Polda Sumsel masih berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut di lapangan. Akp. Suvenfri SH, Portiga Dubditpatroli Airud, mengakui kesulitan berkomunikasi akibat kendala jaringan.
BACA JUGA:Pembobolan Toko Pulsa di Banyuasin Terekam CCTV, Tapi Belum Tertangkap!
Ambruknya jembatan Lalan bukan hanya peristiwa insidental, melainkan cerminan dari sejumlah masalah kompleks.
Pertama, pengawasan terhadap aktivitas angkutan sungai dinilai masih lemah.