Elang Jawa, Fakta Unik dan Menarik Tentang Sang Raja Langit Indonesia
Burung Elang Jawa dikenal karena keanggunannya, ketangguhannya di alam liar, dan perannya yang penting dalam ekosistem. --
Elang Jawa adalah burung pemangsa yang soliter, artinya mereka lebih suka hidup sendiri atau dalam pasangan.
Mereka hanya akan berkumpul ketika musim kawin tiba.
Burung ini memiliki wilayah teritorial yang luas, dan mereka sangat menjaga wilayah kekuasaannya dari burung lain.
Dalam berburu, Elang Jawa mengandalkan penglihatannya yang tajam untuk mendeteksi mangsa dari kejauhan, seperti burung-burung kecil, mamalia kecil, kadal, hingga ular.
Menariknya, Elang Jawa memiliki cara berburu yang sangat cerdas.
Mereka akan terbang tinggi di atas hutan sambil mengamati mangsa di bawah.
Setelah menemukan mangsa, mereka akan menyelam dengan cepat dan akurat untuk menangkapnya dengan cakar yang kuat.
Kecepatan menyelam Elang Jawa bisa mencapai 100 km/jam, menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan berburu mereka.
5. Reproduksi dan Pembesaran Anak
Musim kawin Elang Jawa biasanya berlangsung pada bulan Mei hingga Oktober.
Elang betina akan bertelur satu atau dua butir telur, dan masa inkubasi berlangsung sekitar 47-50 hari.
Selama masa ini, Elang betina akan mengerami telur-telurnya dengan penuh perhatian, sementara Elang jantan bertugas mencari makan dan menjaga sarang dari gangguan.
Setelah menetas, anak Elang Jawa akan diasuh dan diberi makan oleh kedua orang tuanya.
Proses ini berlangsung selama beberapa bulan hingga anak elang cukup kuat untuk terbang dan berburu sendiri.
Menariknya, anak Elang Jawa memiliki bulu yang lebih halus dan berwarna lebih terang dibandingkan dengan burung dewasa.