Sakit Hati Berujung Duel Maut, Kholiq Tewas Bersimbah Darah
Tersangka saat diamankan diintrogasi polisi--
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Sakit hati karena sering dimintai uang secara paksa dan diperlakukan kasar, membuat Beben Kusnadi (28) akhirnya nekat melakukan pembunuhan kepada Nur Kholiq (33) dengan meladeni tantangan duel oleh korban.
Duel maut yang berujung kepada kematian Kholiq itu terjadi di area perkebunan sawit PT. Wanakarya Mulya Desa Bunga Mayang Kecamatan Jayapura OKU Timur, Jumat (30/8) sekira pukul 07.00 WIB. Sementara keduanya merupakan warga Desa yang sama dengan lokasi tempat kejadian.
Dari keterangan saat Press Release yang dipimpin langsung oleh Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury, SIK, Msi terungkap motif dan kronologis terjadinya kasus pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:BPBD OKU Atasi 11 Kasus Karhutla Selama Kemarau
"Awalnya ada laporan penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan. Segera kita terjunkan anggota Reskrim ke lokasi. Setelah dilakukan penyelidikan akhirnya diketahui terduga pelaku," jelas Kapolres.
Lalu, tim Reskrim Polres OKU Timur segera mendatangi rumah terduga pelaku. Kemudian anggota melakukan mediasi kepada pihak keluarga terduga pelaku agar kooperatif dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
"Pelaku menyerahkan diri dan diantar ke Polres OKU Timur dengan didampingi anggota Polres dan pihak keluarga," sambung Kapolres.
BACA JUGA:Bertaji Tawarkan Program Peralatan Sekolah Gratis Untuk Masyarakat OKU
Terpisah, pelaku Beben Kusnadi saat ditanya oleh sejumlah wartawan mengungkapkan rasa sakit hatinya oleh perbuatan korban sehingga dirinya nekat meladeni tantangan korban sehingga berakhir tewasnya Kholiq.
"Korban sering mintai saya uang mas dan maksa. Sehari sebelum kejadian dia juga mau malak saya, tp saya menghindarinya. Lalu hari ini saya dihadang korban lagi saat mau berangkat kerja," papar pelaku.
Saat dihadang korban, korban yang merasa tidak senang karna pelaku yang menghindar dari korban saat mau dimintai uang sehari sebelumnya lalu memukul kepala pelaku sembari meludahi pelaku dan menantang pelaku sambil mengucapkan 'kalo kau melawan nian, melok aku ke sawitan'.
BACA JUGA:Tekan Angka Rawan Pangan Daerah, Pemkab Banyuasin Launching GMDK
"Karna saya sudah terlanjur sakit hati akhirnya saya ladeni. Lalu kami berduel di area perkebunan sawit tersebut dengan senjata tajam," lanjutnya.
Pelaku yang sudah sakit hati, kemudian membacok korban dengan sebilah parang secara membabi buta yang mengakibatkan korban menderita luka bacokan di belakang leher, paha, pinggang dan lengan.