BANNER ASKOLANI 2 PERIODE

Calon Bupati Banyuasin Janjikan Penyelesaian Jembatan Rantau Bayur dalam Dua Tahun

Calon Wakil Bupati Banyuasin Alfi N Rustam saat melihat jembatan Rantau Bayur yang masih terpasang tiang pancang usai berlilahturrahmi dengan warga Rantau Bayur Banyuasin--

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, Slamet Somosentono dan Alfi N Rustam, membeberkan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Rantau Bayur dalam waktu dua tahun jika terpilih. 

Janji tersebut diungkapkan oleh Alfi N Rustam saat bertemu dengan masyarakat setempat di Rantau Bayur, yang terletak dekat dengan lokasi jembatan.

Dalam pertemuan tersebut, Alfi N Rustam yang hadir didampingi oleh Anggota DPRD Banyuasin terpilih Syarifuddin, tim sukses dari pasangan Selfi (Slamet-Alfi), menyampaikan harapannya secara langsung kepada warga. 

BACA JUGA:Dramatis, Kebakaran Hanguskan Rumah di Durian Daun Banyuasin, Nenek Selamatkan Cucu!

"Insya Allah, kami akan menyelesaikan pembangunan Jembatan Rantau Bayur dalam dua tahun ke depan," tegas Alfi.

 Pernyataan ini disambut antusias oleh masyarakat yang telah lama menunggu kelanjutan proyek tersebut.

Alfi juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan komitmennya dengan membacakan pantun yang menggugah semangat warga.

BACA JUGA:Vivo Y37 Rilis di China, Ponsel 5G Terbaru dengan Harga Terjangkau

 Ia menegaskan bahwa selama 15 tahun terakhir, sudah ada tiga bupati yang masa jabatannya telah berakhir, namun pembangunan jembatan ini belum kunjung selesai.

 "Jika Selfi terpilih menjadi bupati, kami pastikan jembatan ini selesai dalam waktu dua tahun," jelasnya.

Menurut Alfi, proyek pembangunan Jembatan Rantau Bayur memerlukan anggaran yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp 100 miliar.

BACA JUGA:Heboh! Truk CPO Lepas Kendali di Pangkalan Balai, Muatan Tumpah, Warga Berebut!

 Ia mengakui bahwa pada pemerintahan sebelumnya, proyek ini mengalami berbagai kendala yang menghambat kelanjutan pembangunannya. 

Salah satu masalah utama adalah belum selesainya proses pembebasan lahan, serta kesalahan dalam tahap awal pembangunan jembatan.

Tag
Share