Apakah Minuman Berkarbonasi Aman Dikonsumsi Saat Menstruasi?
Konsumsi minuman berkarbonasi saat menstruasi adalah mitos yang sebaiknya dihindari.--Foto halodoc
Selain itu, kafein juga dapat membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat, menyebabkan dehidrasi yang bisa memperburuk gejala kelelahan.
Alternatif: Sebagai gantinya, minumlah air putih yang cukup dan makan makanan yang kaya magnesium, seperti kacang-kacangan, bayam, atau cokelat hitam, yang dapat membantu meredakan kram.
4. Tidak Memberikan Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh
Selama menstruasi, tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung proses regenerasi dan menjaga energi.
Minuman berkarbonasi umumnya tidak mengandung vitamin atau mineral yang bermanfaat, sehingga tidak memberikan manfaat nutrisi yang berarti.
Alih-alih memberi nutrisi yang dibutuhkan, minuman berkarbonasi hanya menambah beban pada tubuh dengan gas, gula, atau kafein yang tidak dibutuhkan.
Alternatif: Pilih minuman kaya nutrisi, seperti air kelapa yang kaya akan elektrolit, atau susu rendah lemak yang kaya kalsium dan vitamin D.
Keduanya dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan kesehatan tulang selama menstruasi.
Mengapa Asupan Cairan Penting Saat Menstruasi?
Meskipun minuman berkarbonasi tidak dianjurkan, penting untuk tetap menjaga asupan cairan selama menstruasi.
Tubuh cenderung menahan air selama menstruasi, yang bisa membuat perut terasa penuh dan bengkak.
Namun, mengurangi minum tidak akan mengurangi kembung. Sebaliknya, minum air yang cukup justru dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan cairan dan mengurangi kembung.
Selain itu, hidrasi yang baik juga membantu menjaga keseimbangan energi, terutama karena banyak wanita merasa lelah selama menstruasi.
Air juga membantu mendukung pencernaan dan mengurangi risiko sembelit, yang bisa menjadi masalah bagi sebagian orang saat menstruasi.
Konsumsi minuman berkarbonasi saat menstruasi adalah mitos yang sebaiknya dihindari.