Ratusan Kades se Banyuasin Demo di Kantor Bupati, Ini Tuntutannya!
Editor: Zaironi
|
Kamis , 19 Sep 2024 - 14:12
Sekretaris Forum Kades Banyuasin Ilin Sumantri saat berorasi bersama masyarakat dan ratusan Kades se Banyuasin menuntut agar Kades Solok Batu dibebaskan dari jerat hukum--
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Ratusan kepala desa di Kabupaten Banyuasin menggelar aksi unjuk rasa damai di depan kantor Bupati Banyuasin pada Kamis, 19 September 2024.
Mereka meminta Pj Bupati Banyuasin memberikan pembelaan kepada Kades Solok Batu, H Ibrahim yang terjerat kasus hukum.
Para kades mendesak hakim pengadilan yang menangani perkara tersebut dapat membebaskan H. Ibrahim, dari segala tuntutan, karena sang kades merupakan korban dan tidak bersalah.
Para kepala desa yang tergabung dalam forum kepala desa Banyuasin berpendapat bahwa tindakan H. Ibrahim merupakan bentuk pembelaan diri, bukan tindakan kriminal.
Sekretaris forum, Ilin Sumantri, menyatakan, apa yang dilakukan Pak Kades adalah upaya melindungi diri dan warganya dari ancaman premanisme.
"Kami berharap pihak kejaksaan dan hakim dapat melihat kasus ini secara objektif dan membebaskan beliau," ujarnya.
Warga Desa Solok Batu yang turut serta dalam aksi tersebut juga memberikan dukungan penuh kepada H. Ibrahim.
Sambil meneteskan air mata, para masyarakat ini berharap agar sang kades dapat bebas dari jeratan hukum.
Menurut mereka jika kades adalah sosok pemimpin yang baik hati dan selalu mengayomi warganya.
"Pak Kades sudah tiga periode memimpin desa kami. Beliau sering mendapat intimidasi dari preman, tapi beliau selalu tegar," ujar salah seorang warga.
Peristiwa yang menjadi latar belakang kasus ini terjadi pada Jumat, 28 Juni 2024.
Saat itu, seorang warga bernama Hamza datang ke rumah H. Ibrahim bersama rekannya, Sugeng.
Keduanya meminta tanda tangan kades terkait surat pelimpahan penguasaan parit. Namun, H. Ibrahim menolak karena khawatir tindakan tersebut akan merugikan warga.
Penolakan kades membuat Hamza marah dan menantang berkelahi.
Melihat Hamza dan Sugeng membawa senjata api, H. Ibrahim mengambil parang dan membela diri.
"Pak Kades bertindak spontan karena merasa terancam. Beliau ingin melindungi keluarganya," ungkap warga lainnya.
Aksi solidaritas para kepala desa disambut oleh pihak pemerintah daerah.
Asisten Setda Banyuasin, Izromaita, mengatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi para kepala desa kepada Penjabat Bupati Banyuasin.
"Kami berharap kasus ini dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya. Mari kita sama-sama berdoa agar Pak Kades mendapatkan keadilan," ujarnya.