Menciptakan Lingkungan Belajar Kreatif Menggunakan Barang Tidak Terpakai di Sekolah Dasar
Menciptakan Lingkungan Belajar Kreatif Menggunakan Barang Tidak Terpakai di Sekolah Dasar--
Penulis: Mutmainnah, Dwi Cahaya Nurani Universitas Sriwijaya
Pendidikan kreatif di sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan menyelesaikan masalah pada anak-anak. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan barang tidak terpakai, seperti koran bekas, untuk menciptakan kegiatan belajar yang menarik dan edukatif. Di SD Negeri 4 Tanjung Kerang, penggunaan koran bekas telah diintegrasikan secara kreatif dalam proses pembelajaran, yang membawa dampak positif bagi siswa.
Koran bekas adalah material yang mudah didapatkan, ramah lingkungan, dan murah. Dalam konteks pembelajaran, bahan ini dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai aspek pendidikan, mulai dari keterampilan motorik hingga pengetahuan tentang pentingnya daur ulang. Beberapa manfaat utama dari penggunaan koran bekas dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah:
BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Lepas Kontingen Tari Jempi Merabun ke Festival Nasional di TMII
1. **Ramah lingkungan:** Anak-anak diajarkan pentingnya menjaga lingkungan melalui kegiatan daur ulang.
2. **Mudah diperoleh dan murah:** Koran bekas dapat dikumpulkan dari rumah atau lingkungan sekitar, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan.
3. **Fleksibilitas penggunaan:** Koran dapat digunakan dalam berbagai proyek, melibatkan berbagai mata pelajaran dan kreativitas.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Dukung Penuh Pendidikan Agama
Di SD Negeri 4 Tanjung Kerang, berbagai proyek berbasis koran bekas telah dilaksanakan. Salah satu kegiatan yang populer adalah pembuatan kerajinan tangan.
Siswa diajak membuat bunga, topi, hiasan dinding, hingga benda-benda unik lainnya dari koran bekas. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik halus, tetapi juga mengasah imajinasi dan kreativitas anak.
Penggunaan barang tidak terpakai ini memberikan dampak besar dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi siswa, sekaligus melatih kepekaan mereka terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Resmi Berakhir, Muba Expo 2024 Sukses Promosikan Seni Budaya Hingga Produk Unggulan UMKM
Selain itu, kegiatan seperti ini juga mengajarkan kerja sama, komunikasi, dan pengembangan keterampilan motorik. Siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok, berbagi ide, serta saling mendukung dalam menciptakan karya-karya yang berharga.
Namun, tantangan yang dihadapi dalam menerapkan program ini adalah keterbatasan waktu guru di tengah padatnya kurikulum. Oleh karena itu, solusi yang diterapkan adalah mengintegrasikan kegiatan kreatif ini ke dalam mata pelajaran, sehingga dapat berjalan beriringan dengan pembelajaran formal.