Pertarungan Ketat Menuju Pemilihan Bupati Banyuasin 2025: Infrastruktur dan Kesejahteraan Petani Jadi Sorotan!
Jalan di areal pusat kota Pangkalan Balai rusak dan harus menjadi hal prioritas utama pemenang Pilkada kedepan--
KORANHARIANBANYUASIN.ID -Pemilihan Bupati Banyuasin periode 2025-2030 yang semakin dekat, menempatkan dua kandidat utama dalam sorotan: pasangan Askolani-Netta Indian (ASTA) dan Pakde Slamet-Alfi N Rustam (Selfi).
Keduanya dihadapkan pada tantangan besar dalam membenahi infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Banyuasin.
Dengan begitu banyak masalah mendesak yang perlu segera diatasi, kedua kandidat harus mampu merumuskan program yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
BACA JUGA:Polisi Cegah Potensi Konflik Jepang Pilkada Banyuasin
Salah satu proyek infrastruktur yang menjadi prioritas adalah pembangunan Jembatan Rantau Bayur dan Jembatan Tanah Kering Pulau Rimau.
Dua proyek ini sangat krusial karena konektivitas antarwilayah di Banyuasin merupakan faktor kunci dalam memperlancar mobilitas masyarakat dan mendorong perekonomian lokal.
Banyak desa dan kecamatan di Banyuasin yang masih mengandalkan jalur-jalur darat yang kurang memadai, sehingga perbaikan infrastruktur menjadi keharusan.
BACA JUGA:Waspada! Kelompok Ini Sebaiknya Hindari Konsumsi Sirsak
Selain pembangunan jembatan, kondisi jalan di sejumlah wilayah Banyuasin terutama daerah perkotaan juga sangat memprihatinkan.
Jalan-jalan di Pagar Bulan, Sidang Emas, Rimba Alai, Pelajau Ilir, Petaling, Galang Tinggi, hingga Tanjung Beringin mengalami kerusakan parah.
Tidak hanya itu, daerah seperti Air Kumbang, Rambutan, Banyuasin I, Banyuasin II, dan daerah perairan juga memerlukan perhatian khusus terkait perbaikan jalan.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab S10 Plus: Tablet Ideal untuk Produktivitas dan Hiburan
Pasangan ASTA dan Selfi juga dihadapkan pada tanggung jawab untuk menyelesaikan pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Pangkalan Balai, yang sampai saat ini belum selesai.
Selain itu, pasar Pangkalan Balai yang saat ini belum direlokasi ke Pasar Cangkring masih menjadi masalah yang menghambat aktivitas ekonomi di daerah tersebut.