Pupus Sudah Kurikulum Merdeka, Mendikdasmen akan Menggantinya dengan Kurikulum Deeplearning
Mendikdasmen sedang bincang dengan siswa, saat di Palembang (foto-bgp)--
Mendikdasmen Abdul Mu’ti , uga menjelaskan bahwa mengajar bukan sekedar mentransfer ilmu, siswa bisa mengembangkan ilmu pengetahuna yang diterimanya.
Mendikdasmen juga mengimbau untuk mengurangi kegiatan guru dalam mengupload-upload dokumen yang selama ini banyak dilakukan di kurikulum merdeka.
Untuk pemenuhan jam belajar tidak harus 24 jam pelqjaran (JP) tatap muka, tetapi bisa juga dari peningkatan kualitas guru (pelatihan) dan pembimbingan.
Adanya mata pelajaran AI dan Coding yang akan dijadikan mata pelajaran pilihan bagi peserta didik.
Belum ada pembahasan tentang pembahasan tentang tindak lanjut penggunaan platform merdeka mengajar.
Bahkan, e-kinerja yang selama ini dilakukan di platform tersebut justru akan dikurangi mungkin bisa jadi akan diganti dengan metode lainuntuk mengurangi uplaod.
BACA JUGA:Disdikbud Gelar Pendampingan Literasi Numerasi Bagi Sekolah Nilai Rapor Rendah
Bahkan maraknya pengepul sertifikat yang terjadi di era kurikulum merdeka juga mendapatkan sorotan dari pak menteri.
Karena, sertifikat di era kurikulum merdekan memiliki nilai dukung yang tinggi untuk mengisi e-kinerja guru.
Berkaitan program guru penggerak dan sekolah penggerak akan ada kebijakan dari pak menteri, tetapi kebijakannya seperti apa itu yang belum dijelaskan pak menteri.
Mendidasmen, saat ini justru lebih fokus untuk mengobarkan semangat tentang 7 pembiasaan karakter yang akan ditanamkan kepada anak-anak Indonesia.
Adapun 7 pembiasaan yang menjadi andalan pak menteri adalah kebiasaan bangun pagi, kebiasaan taat beribadah, kebiasaan berolahraga, kebiasaan makan makanan bergizi, kebiasaan gemar belajar, kebiasaan istirahat cukup.
Kalusebelumnya dikenalkan profil belajar pancasila yang isinya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis.