Baca Koran harianbanyuasin Online - Harian Banyuasin

Festival Kreatif Sriwijaya 2025, Ajang Kolaborasi dan Kebangkitan Wastra Sumsel

--Foto humaspemprovsumsel

BACA JUGA:Pemangkasan TKD 39 Persen, Gubernur Herman Deru Peringatkan Kepala Daerah

“Wastra Sumsel adalah warisan yang memiliki nilai budaya tinggi. Kalau kita punya rasa memiliki, maka harga tidak lagi menjadi persoalan. Mari kita mulai dengan kebiasaan memakai wastra setiap Jumat,” imbaunya.

Ketua Dekranasda Sumsel Hj. Febrita Lustia HD menjelaskan bahwa launching kali ini menghadirkan Wastra Warisan Sumsel hasil penelusuran dan penenunan ulang kain langka, seperti Kain Songket Ughan dari Kabupaten OKU, yang sebelumnya hanya diketahui dari gambar di museum luar negeri.

“Ini adalah bentuk nyata upaya Dekranasda melestarikan budaya daerah. Kami ingin wastra Sumsel tidak sekadar dikenang, tapi juga hidup kembali di masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, beberapa kabupaten dan kota di Sumsel juga telah berhasil mengangkat kembali kain khasnya, seperti Kain Bidak Cukit dari OKI, Bidak Galah Napuh dari OKU Timur, dan Perlung Besemah dari Pagaralam.

Semua ini menunjukkan antusiasme daerah dalam menghidupkan kekayaan kain lokal.

Feby Deru pun mengajak seluruh Ketua Dekranasda kabupaten/kota untuk terus berinovasi dan memperbanyak wastra khas masing-masing, tanpa meninggalkan nilai dan motif tradisional yang menjadi ciri khas daerah.

Festival Kreatif Sriwijaya diharapkan menjadi momentum kebangkitan bagi seluruh pelaku industri kreatif di Sumsel.

Dengan dukungan pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Sumatera Selatan berpotensi menjadi pusat kreativitas baru di tingkat nasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan