
KORANHARIANBANYUASIN.ID – Warga Dusun Pandan, Lubuk Lancang, dan Desa Bengkuang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, kembali mengeluhkan kondisi jalan utama mereka yang rusak parah.
Keluhan ini bukan yang pertama kali disampaikan, namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.
Jalan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat setempat itu semakin memprihatinkan, terutama saat musim hujan.
Lumpur tebal, genangan air, dan jalan yang berlubang membuat kendaraan sulit melintas.
Bahkan, beberapa bagian jalan sering kali putus akibat derasnya aliran air hujan.
BACA JUGA:Keluhan Masyarakat Soal Jalan Rusak, Bupati Askolani Janjikan Solusi Konkret
Dodi Iskandar, salah satu warga Desa Bengkuang, mengungkapkan bahwa sejak pertama kali menetap di desa tersebut pada tahun 1997, kondisi jalan utama tidak pernah benar-benar baik.
"Sudah 28 tahun kami menghadapi masalah ini. Setiap musim hujan, jalan pasti rusak dan makin parah. Kami minta Bupati Banyuasin, Pak H. Askolani, jangan tutup mata. Tolong perhatikan dan perbaiki jalan utama kami!" ujar Dodi dengan nada kecewa.
Anak Sekolah Kesulitan, Ekonomi Terdampak
Tidak hanya menghambat aktivitas warga, kondisi jalan yang buruk juga berdampak pada pendidikan anak-anak di daerah tersebut.
Umi, seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak sekolah, mengungkapkan kekhawatirannya.
"Anak-anak kasihan sekali. Jalan ke sekolah sangat sulit dilewati, bahkan ada yang terpaksa libur karena tidak bisa menembus jalan yang berlumpur. Pemimpin kami berasal dari desa ini, sering melewati jalan ini, jadi mustahil tidak tahu. Tapi mengapa tetap dibiarkan?" katanya dengan nada geram.
BACA JUGA:Mengusung Tema Peduli Berbagi, SMPN 1 Rambutan Gelar Bakti Sosial
Banyak orang tua akhirnya memilih mengantar anak mereka dengan berjalan kaki sejauh beberapa kilometer agar tetap bisa bersekolah.