Fenomena ini disebut sebagai biofluoresensi, yang berarti suatu objek dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu dan memancarkannya kembali dalam bentuk cahaya tampak.
Bagaimana Bulu Cendrawasih Bisa Bersinar?
Keberadaan biofluoresensi pada bulu cendrawasih disebabkan oleh struktur nanoskala yang ada pada bulu mereka.
Struktur ini memungkinkan bulu menangkap cahaya yang lemah dan memantulkannya kembali dalam bentuk cahaya yang lebih terang.
Beberapa spesies burung cendrawasih, terutama yang memiliki bulu berwarna biru atau hijau, menunjukkan efek ini dengan lebih jelas.
Selain itu, pigmen tertentu yang ada pada bulu cendrawasih juga berkontribusi terhadap fenomena ini.
Pigmen tersebut bekerja dengan cara menyerap cahaya UV yang tidak terlihat oleh mata manusia dan kemudian mengubahnya menjadi cahaya tampak.
Hal inilah yang menyebabkan bulu burung cendrawasih tampak bersinar dalam gelap jika terkena sumber cahaya tertentu.
Fungsi Biofluoresensi pada Burung Cendrawasih
Para peneliti percaya bahwa kemampuan bulu cendrawasih untuk bersinar memiliki beberapa fungsi penting, di antaranya:
1. Menarik Pasangan
Seperti halnya warna cerah pada bulu burung cendrawasih yang digunakan untuk menarik perhatian pasangan, efek biofluoresensi juga dapat membantu dalam ritual kawin.
Burung betina mungkin lebih tertarik kepada pejantan yang memiliki bulu paling bersinar karena menandakan kesehatan dan kualitas genetik yang baik.
2. Komunikasi Antarburung
Kemungkinan lain adalah bahwa fenomena ini membantu komunikasi antarburung dalam kondisi cahaya rendah, seperti saat senja atau di hutan yang lebat.
Dengan cahaya fluoresen yang terpancar, burung bisa lebih mudah mengenali satu sama lain.