Berkembangnya otot dan tulang kaki sangat bergantung pada cara anak menggunakan kakinya dalam berbagai aktivitas.
Berjalan tanpa alas kaki memungkinkan jari-jari kaki untuk lebih aktif mencengkeram lantai dan membantu memperkuat otot-otot kaki serta pergelangan kaki.
Sebaliknya, terlalu sering memakai alas kaki yang terlalu ketat atau solnya terlalu tebal bisa membatasi pergerakan alami jari kaki.
Dalam jangka panjang, ini dapat menghambat perkembangan struktur kaki yang sehat dan bahkan meningkatkan risiko masalah postur tubuh.
3. Pengaruh terhadap Keseimbangan dan Postur Tubuh
Ketika anak berjalan tanpa alas kaki, ia belajar untuk menyesuaikan postur tubuhnya berdasarkan permukaan yang diinjak.
Hal ini melatih proprioception, yaitu kemampuan tubuh untuk mengenali posisi dan pergerakannya sendiri.
Jika anak selalu menggunakan alas kaki dengan bantalan yang terlalu empuk atau kaku, sistem proprioceptive ini tidak berkembang dengan optimal.
Anak mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau di permukaan yang tidak rata.
4. Risiko Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
Meskipun berjalan tanpa alas kaki memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi yang tetap memerlukan penggunaan alas kaki di rumah, seperti:
Jika lantai rumah licin, dingin, atau sering terkena benda tajam.
Jika anak memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti kelainan bentuk kaki yang membutuhkan dukungan khusus dari sepatu ortopedi.
Jika ada risiko infeksi jamur atau bakteri dari lantai yang lembap dan kotor.
Menggunakan alas kaki di rumah sebenarnya tidak secara langsung menghambat tumbuh kembang anak, tetapi bisa mengurangi stimulasi alami yang dibutuhkan untuk perkembangan sensorik, motorik, dan keseimbangan tubuhnya.
Oleh karena itu, membiarkan anak berjalan tanpa alas kaki di rumah, selama lingkungan aman dan bersih, dapat memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan mereka.