KORANHARIANBANYUASIN.ID – Dalam upaya menjaga kelestarian sumber daya perikanan di wilayah perairan Kabupaten Banyuasin, Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH., MH, bersama Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, SP, secara resmi meluncurkan Kegiatan Penyelamatan Sumber Daya Perikanan. Acara ini berlangsung di Dermaga Sungai Rumah Sakit Rivai Abdullah, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin I, pada Sabtu (15/03/2025).
Dalam kegiatan ini, Bupati Banyuasin didampingi oleh Sekretaris Daerah Banyuasin, Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA., IPU. Asean. Eng, serta jajaran pejabat daerah lainnya. Bupati Askolani menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk menjaga ekosistem sungai dan memastikan keberlanjutan sumber daya ikan di Kabupaten Banyuasin, khususnya di Kecamatan Banyuasin I.
"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada PT. Pertamina atas sinergi ini dalam upaya bersama menjaga kelestarian sungai dan sumber daya ikan di Kecamatan Banyuasin I," ujar Bupati Askolani.
BACA JUGA:Komitmen Banyuasin: 300 Rumah Dibedah dalam 100 Hari
Sebagai langkah konkret dalam mendukung pelestarian perikanan, Bupati Askolani juga mengukuhkan Kelompok Masyarakat Pengawasan Perikanan (Pokmaswas) Banyuasin I. Pokmaswas bertugas mengawasi dan melaporkan segala bentuk praktik ilegal dalam penangkapan ikan. Ke depan, kelompok serupa juga akan dibentuk di seluruh kecamatan di Kabupaten Banyuasin.
"Pokmaswas ini berperan penting dalam menjaga sumber daya ikan kita. Masyarakat harus bersama-sama bahu membahu melindungi ikan-ikan yang mulai langka, seperti ikan Belida. Jangan sampai ikan khas daerah kita ini punah," tegasnya.
Dukungan penuh terhadap program ini juga datang dari PT. Kilang Pertamina Internasional RU II. Perwakilan manajemen perusahaan, Ahmad Adi Suhendra, menyoroti semakin menurunnya populasi ikan di perairan Sumatera Selatan, terutama ikan Belida, yang kini masuk dalam daftar spesies terancam punah menurut IUCN Red List.
BACA JUGA:Tiga Jenis Profesi Ini Tetap Diakomodir Pemkab Banyuasin Melalui Outsourcing
"Banyaknya praktik ilegal fishing seperti penggunaan setrum dan racun memperparah kondisi ini. Oleh karena itu, kami bersama Dinas Perikanan Banyuasin menginisiasi pembentukan Pokmaswas dan skema penyelamatan ikan Belida," jelasnya.
Sebagai langkah awal, Pokmaswas pertama telah dibentuk di Kelurahan Mariana Ilir, dan akan diperluas ke Kecamatan Banyuasin I sebagai pilot project penyelamatan sumber daya perikanan. Program ini mendapat dukungan dari mitra binaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju.
Kepala Dinas Perikanan Banyuasin, Dr. Ir. Septi Fitri, MM, mengungkapkan bahwa upaya penyelamatan sumber daya ikan dilakukan melalui tiga strategi utama:
BACA JUGA:Tiga Jenis Profesi Ini Tetap Diakomodir Pemkab Banyuasin Melalui Outsourcing
Pembentukan Pokmaswas untuk mengawasi dan melaporkan praktik penangkapan ikan secara ilegal.
Sosialisasi dan pemasangan papan larangan, yang berisi sanksi bagi pelaku ilegal fishing.
Penyebaran benih ikan, guna memulihkan ekosistem perairan yang telah rusak.