KORANHARIANBANYUASIN.ID — Rasa was-was menyelimuti para pegawai non ASN di Kabupaten Banyuasin. Sejak terbitnya Surat Edaran Bupati Banyuasin Nomor 177 Tahun 2025 yang menindaklanjuti arahan dari Plt Kepala BKN, Menpan RB, dan Mendagri, gaji pegawai non ASN hanya akan tetap dianggarkan bagi mereka yang tengah mengikuti proses seleksi PPPK.
Kebijakan ini diperkuat dengan Surat Kepala BKPSDM Banyuasin tertanggal 3 Maret 2025, yang menyatakan bahwa penganggaran gaji hanya berlaku untuk pegawai non ASN yang memenuhi tiga kriteria tertentu. Mereka yang tidak termasuk di dalamnya, harus menerima kenyataan bahwa gaji mereka tak lagi dibayarkan.
Situasi ini memicu gelombang kekecewaan, terutama bagi pegawai non ASN yang belum masuk database BKN atau belum mencapai masa kerja dua tahun.
BACA JUGA:Wartawan Jadi Korban Penusukan di Halaman Pengadilan Negeri Pangkalan Balai
Dikutip dari HBN, Han, sebut saja begitu, merupakan salah satu pegawai non ASN di Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Banyuasin yang kini terombang-ambing tanpa kejelasan. Hampir dua tahun mengabdi, ia kini tidak lagi tahu statusnya sebagai pegawai.
“Saya bingung, apakah masih dibutuhkan atau tidak. Informasi soal tenaga outsourcing juga belum jelas. Dari pada kerja tapi nggak digaji dan harus keluar ongkos sendiri, saya pilih di rumah dulu,” ujar Han dengan nada kecewa saat ditemui, Kamis (10/4).
Han mengaku, awalnya ia masuk ke Damkar karena informasi soal kebutuhan personel untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pemadam kebakaran di Banyuasin, yang menargetkan waktu respon maksimal 15 menit. Namun kini, semangat pengabdian itu terhenti oleh kebijakan yang membingungkan.
Para pegawai non ASN berharap pemerintah daerah bisa segera memberikan kejelasan. Apakah mereka akan dialihkan sebagai tenaga outsourcing, diikutsertakan dalam seleksi PPPK, atau justru benar-benar tak lagi dibutuhkan?
Ketidakpastian ini bukan hanya memengaruhi mata pencaharian, tapi juga psikologis para pegawai yang selama ini telah mengabdi di berbagai sektor pemerintahan.
“Kami hanya ingin ada kejelasan. Jangan gantung kami seperti ini,” tambah Han.