Karena itu Presiden menugaskan Kemenkop agar jumlah aset koperasi dapat meningkat.
“Ini merupakan keinginan Presiden agar Kemenkop gerak cepat mengembangkan koperasi. Selama ini koperasi hanya kebagian untuk mengelola hal yang kecil-kecil saja. Kini koperasi boleh mengelola sektor pertambangan, pertanian dan lainnya,” kata Ferry.
Ferry menambahkan, Bank Muamalat saat ini sahamnya dapat dimiliki oleh koperasi ponpes ataupun koperasi syariah.
"Koperasi boleh terlibat dalam usaha-usaha besar apapun. Selama ini apresiasi terhadap koperasi sangat kurang. Sebab itu, Presiden ingin koperasi dapat menjadi besar dan berwibawa,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Ogan Ilir Ardani menyampaikan dari 147 koperasi di Ogan Ilir, 60% diantaranya bisa dibentuk sebagai koperasi Merah Putih, sedangkan 40% sisanya perlu dilakukan revitalisasi.
"60 persen mata pencaharian penduduk Ogan Ilir adalah petani. Dengan pembentukan koperasi Merah Putih diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat. Apresiasi juga untuk pembentukan koperasi Merah Putih di ponpes Al Ittifaqiah,” ujarnya.
Pimpinan (Mudir) Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya KH. Mudrik Qori mengapresiasi atas dukungan Wamen Koperasi kepada ponpes Al Ittifaqiah Indralaya.
"Ada 3 usaha ekonomi milik Al Ittifaqiah yakni Badan Usaha Milik Yayasan Al Ittifaqiah, kemudian Baitul Maal yang melayani usaha simpan pinjam dan pembiayaan yang telah banyak membantu masyarakat. Selanjutnya koperasi mengelola kebun sawit, singkong, palawija, ternak lele, usaha kopi ikhlas dan berbagai sektor produktif lainnya,” tandasnya.