Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Muba, H Ali Badri, membacakan nama-nama Kepala Desa Antar Waktu periode 2025–2028 dan Penjabat Kepala Desa yang resmi dilantik:
Adet Fiterzon, sebagai Kepala Desa Bangun Harja, Kecamatan Plakat Tinggi, periode 2025–2028.
Khoirul Mus Efendi, ST, sebagai Kepala Desa Panca Tunggal, Kecamatan Sungai Lilin, periode 2025–2028.
Anfikri, SH, sebagai Kepala Desa Sido Rejo, Kecamatan Keluang, periode 2025–2028.
Amir Syaripudin, SH, sebagai Penjabat Kepala Desa Babat Banyuasin, Kecamatan Babat Supat.
Nama-nama tersebut kini memikul tanggung jawab untuk mengelola desa masing-masing, memastikan pelayanan publik berjalan optimal, dan menjadi katalisator pembangunan lokal.
"Semoga mereka yang dilantik dapat memberikan kontribusi nyata dan bersinergi untuk kemajuan Muba," ujar Ali Badri, optimis.
Sinergi: Nafas Panjang Muba Maju Lebih Cepat
Muba dengan segala kekayaan alam dan keragaman budayanya adalah wilayah yang sangat potensial. Namun, potensi itu tidak akan pernah berubah menjadi kekuatan nyata tanpa sinergi dari seluruh elemen pemerintahan, mulai dari bupati hingga kepala desa.
Inilah kenapa Bupati H M Toha dalam banyak kesempatan tak pernah bosan menekankan pentingnya sinergi. Ia ingin agar kepala desa tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan menjadi bagian dari jaringan pembangunan yang saling menopang. Dalam konteks pembangunan berbasis desa, kunci utama adalah komunikasi aktif, transparansi, dan kolaborasi.
"Muba Maju Lebih Cepat bukan sekadar slogan," ujar seorang tokoh masyarakat yang turut hadir dalam acara itu. "Tapi cita-cita yang harus diupayakan bersama. Dan desa adalah fondasinya."
Menjawab Tantangan, Menjemput Harapan
Tantangan pembangunan desa meman tidak ringan. Kepala desa harus menghadapi berbagai persoalan mulai dari infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Belum lagi tuntutan transparansi dalam pengelolaan dana desa dan kebutuhan untuk berinovasi di era digitalisasi.
Namun dengan semangat baru yang ditanamkan Bupati Muba, diharapkan para kepala desa bisa menjawab semua tantangan itu dengan kerja nyata. Loyalitas kepada rakyat dan pemerintah, sinergi antarlembaga, serta orientasi pelayanan publik harus menjadi prinsip dasar setiap langkah mereka.
"Menjadi kepala desa bukanlah kemewahan, tapi kehormatan untuk melayani," demikian kata Bupati H M Toha yang sontak disambut tepuk tangan dari hadirin.
Pendopoan yang Menyaksikan Sumpah