KORANHARIANBANYUASIN.ID - Ketika mendengar kata “semut”, kebanyakan orang akan langsung membayangkan makhluk kecil yang rajin bekerja dan suka makanan manis.
Namun, di balik perilaku yang tampak biasa saja, ternyata semut bisa menjadi ancaman serius bagi tanaman, terutama di kebun atau pekarangan rumah.
Kok bisa? Yuk, simak penjelasannya!
BACA JUGA:Nggak Perlu Tunggu Lama, Ini Cara Bikin Alpukat Cepat Siap Santap
BACA JUGA:Menyulap Lahan Tropis Menjadi Surga Leci: Tips dan Trik dari Ahlinya
Hubungan Semut dan Hama Tanaman
Salah satu alasan utama mengapa semut dianggap berbahaya bagi tanaman adalah karena mereka sering "berteman" dengan hama lain, seperti kutu daun (aphid) atau kutu putih (mealybug).
Kutu ini mengisap cairan dari daun dan batang tanaman, menyebabkan daun menguning, pertumbuhan terhambat, dan bahkan kematian tanaman jika dibiarkan terus-menerus.
BACA JUGA:Cara Mudah Menanam Jambu Kristal Agar Cepat Berbuah di Halaman Rumah
BACA JUGA:Cara Bertanam Jambu Dalhari: Panduan Lengkap untuk Hasil Maksimal
Semut tertarik pada kutu daun karena kutu ini menghasilkan cairan manis yang disebut honeydew (embun madu).
Cairan ini menjadi sumber makanan favorit semut.
Akibatnya, semut akan menjaga dan melindungi koloni kutu dari predator alami seperti kepik atau laba-laba.
BACA JUGA:Cabai Tua? Jangan Dibuang! Ini Cara Agar Kembali Panen Melimpah
BACA JUGA:Fakta Unik Shishito: Cabai Rendah Kalori yang Kaya Nutrisi