Semut juga bisa memindahkan kutu ke bagian tanaman yang masih segar agar kutu bisa terus memproduksi honeydew.
Inilah simbiosis mutualisme yang justru merugikan tanaman.
Sarang Semut Merusak Akar Tanaman
Selain masalah kutu daun, semut juga bisa merusak struktur tanah di sekitar tanaman.
Beberapa spesies semut membuat sarang di dalam tanah dan menggali lorong-lorong kecil yang bisa mengganggu sistem perakaran tanaman.
Akar yang rusak atau terangkat dari tanah akan sulit menyerap air dan nutrisi, sehingga tanaman menjadi stres dan layu.
Pada tanaman yang ditanam di pot, keberadaan sarang semut bisa lebih berbahaya lagi.
Tanah bisa menjadi terlalu gembur atau terlalu kering akibat aktivitas semut, sehingga pertumbuhan tanaman terganggu.
Menyebabkan Luka pada Tanaman
Meski jarang, beberapa jenis semut seperti semut api (Solenopsis spp.) juga bisa menggigit atau menyengat batang dan daun tanaman muda, terutama jika mereka merasa terancam.
Luka kecil akibat sengatan ini bisa menjadi jalan masuk bagi jamur atau bakteri yang menyebabkan penyakit tanaman.
Menghambat Proses Penyerbukan
Di beberapa kasus, semut bisa mengganggu proses penyerbukan dengan menyerbu bunga untuk mengambil nektar.
Kehadiran semut di bunga bisa mengusir serangga penyerbuk lain seperti lebah atau kupu-kupu, sehingga proses reproduksi tanaman terganggu.
Hal ini tentu berdampak buruk bagi tanaman berbunga atau berbuah.
Cara Mengendalikan Semut