Anggaran Makan Minum Dinas PPPA Dalduk KB Banyuasin Capai Rp 800 Juta, Dinilai Boros dan Perlu Dievaluasi

Pejabat Pemkab Banyuasin --
KORANHARIANBANYUASIN.ID - Di tengah dorongan pemerintah pusat untuk melakukan efisiensi anggaran, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPA Dalduk KB) Kabupaten Banyuasin menjadi sorotan.
Pasalnya, anggaran untuk makan dan minum dalam berbagai kegiatan dinas tersebut menembus angka fantastis, mencapai Rp 800 juta dalam satu tahun anggaran.
Berdasarkan data yang dihimpun, sebagian besar dana tersebut terserap untuk membiayai konsumsi pada kegiatan penyuluhan program, pembinaan lini lapangan, serta penggerakan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
BACA JUGA:Halal Bihalal, Bupati Banyuasin Ajak Pererat Ukhuwah
Anggaran paling besar ditemukan pada pos belanja makan minum kegiatan penggerakan Kampung KB yang menelan biaya hingga Rp 452 juta.
Selain itu, belanja konsumsi juga dialokasikan untuk kegiatan konseling Satyagatra di Balai Penyuluhan KB, serta penggerakan pelayanan alat kontrasepsi seperti implant.
Sementara kegiatan-kegiatan lain yang bersifat administratif atau penyuluhan berskala kecil hanya menghabiskan anggaran puluhan juta hingga di bawah sepuluh juta rupiah.
BACA JUGA:Bukan AC Biasa! Polytron Smart Neuva Pro Punya Fitur yang Bikin Kamu Terkejut
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Evaluasi dan Monitoring Anggaran Negara (LEMAN), Salim, menyayangkan alokasi dana yang dinilai tidak proporsional.
Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya lebih selektif dalam menyusun dan menyetujui anggaran kegiatan yang menggunakan uang rakyat.
“Harusnya pemerintah lebih selektif dalam menganggarkan suatu kegiatan,” ujar Salim saat kepada sumeks pada Senin (9/6).
BACA JUGA:Tips Sehat Mengonsumsi Daging Kambing
Ia mengkhawatirkan, alih-alih memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, kegiatan-kegiatan tersebut justru berpotensi menjadi ajang pemborosan anggaran.
“Ini dikhawatirkan hanya menghamburkan anggaran saja, dan ditakutkan tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan itu. Tapi kita harapkan tidak demikian,” tambahnya.