Arctic Open 2025: Pertarungan Epik! Rachel/Febi Hampir Paksa Rubber Game Sebelum Takluk dari Jepang

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Jumat , 10 Oct 2025 - 17:29

Rachel/Febi kandas di 16 besar Arctic Open 2025 usai duel sengit menghadapi ganda Jepang, Kamis 9 Oktober 2025.--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Duo ganda putri Indonesia, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, harus mengakui keunggulan pasangan unggulan ketiga asal Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi, dalam laga penuh tensi tinggi yang berakhir dengan skor 14-21, 29-30.

Pertandingan berlangsung dramatis terutama di gim kedua yang nyaris memaksa rubber game, namun akhirnya pasangan Jepang mampu menutup laga dengan keunggulan tipis.

Pada gim pertama, Rachel/Febi sempat memberikan perlawanan ketat di awal, namun permainan disiplin dan sabar dari Iwanaga/Nakanishi membuat pasangan Indonesia kesulitan menjaga ritme.

Serangan cepat dari Jepang yang diakhiri dengan penguasaan net yang rapi membuat skor berakhir 14-21.

Namun di gim kedua, semangat juang Rachel/Febi benar-benar terlihat.

Meski sempat tertinggal jauh 3-11 dan 11-19, keduanya menunjukkan daya juang luar biasa.

Dengan strategi bermain lebih sabar dan berani melakukan reli panjang, pasangan muda Indonesia berhasil mengejar poin demi poin hingga memaksakan deuce panjang yang menegangkan.

“Banyak pelajaran yang didapat hari ini. Kami sudah bermain maksimal, mencoba semua cara dan berusaha lebih sabar. Sayangnya di poin-poin terakhir masih kurang tenang dalam penyelesaian akhir,” ujar Rachel usai pertandingan.

Ia menambahkan bahwa sebetulnya mereka bisa unggul saat adu reli, namun terlalu terburu-buru dalam beberapa momen penting membuat pola permainan menjadi kacau.

arctic open 2025: pertarungan epik! rachel/febi hampir paksa rubber game sebelum takluk dari jepang                            koranharianbanyuasin.id - duo ganda putri indonesia, rachel allessya rose/febi setianingrum, harus mengakui keunggulan pasangan unggulan ketiga asal jepang, rin iwanaga/kie nakanishi, dalam laga penuh tensi tinggi yang berakhir dengan skor 14-21, 29-30.
pertandingan berlangsung dramatis terutama di gim kedua yang nyaris memaksa rubber game, namun akhirnya pasangan jepang mampu menutup laga dengan keunggulan tipis.
pada gim pertama, rachel/febi sempat memberikan perlawanan ketat di awal, namun permainan disiplin dan sabar dari iwanaga/nakanishi membuat pasangan indonesia kesulitan menjaga ritme.
baca juga:fajar/fikri runner-up korea open 2025: pertahanan korea sangat luar biasa!
baca juga:jonatan christie juara korea open 2025: perjuangan saya terbayar hari ini
serangan cepat dari jepang yang diakhiri dengan penguasaan net yang rapi membuat skor berakhir 14-21.
namun di gim kedua, semangat juang rachel/febi benar-benar terlihat.
meski sempat tertinggal jauh 3-11 dan 11-19, keduanya menunjukkan daya juang luar biasa.
baca juga:duet emas korea, kim/seo borong gelar kedelapan di korea open 2025
baca juga:fajar/fikri harus puas jadi runner up korea open 2025
dengan strategi bermain lebih sabar dan berani melakukan reli panjang, pasangan muda indonesia berhasil mengejar poin demi poin hingga memaksakan deuce panjang yang menegangkan.
“banyak pelajaran yang didapat hari ini. kami sudah bermain maksimal, mencoba semua cara dan berusaha lebih sabar. sayangnya di poin-poin terakhir masih kurang tenang dalam penyelesaian akhir,” ujar rachel usai pertandingan.
ia menambahkan bahwa sebetulnya mereka bisa unggul saat adu reli, namun terlalu terburu-buru dalam beberapa momen penting membuat pola permainan menjadi kacau.
baca juga:luar biasa! jonatan christie raih gelar juara korea open 2025
baca juga:putri kusuma wardani kembali tumbang dari akane yamaguchi, gagal ke final korea open 2025
rachel juga menyoroti momen penentu di akhir gim kedua yang menjadi titik balik kekalahan mereka.
“sayang memang di poin terakhir, servis lob rin sudah saya baca, tapi pengembaliannya kurang kencang sehingga bola tidak menyebrang. itu momen yang sangat disayangkan,” tambahnya dengan nada reflektif.
sementara itu, febi mengakui bahwa pengalaman dan kematangan lawan menjadi faktor pembeda dalam pertandingan kali ini.
“di gim kedua setelah tertinggal jauh, kami hanya berpikir untuk mengejar bola ke mana pun dan tidak mau mati. kami lebih tenang poin demi poin. tapi lawan sangat matang secara emosi, mereka tahu kapan harus menyerang dan menahan diri. itu yang harus kami pelajari,” jelas febi.
meski kalah, performa rachel/febi tetap mendapat apresiasi karena menunjukkan perkembangan signifikan, terutama dalam hal mental bertanding dan kemampuan mengatur ritme permainan.
duel melawan pasangan jepang ini menjadi pengalaman berharga untuk meningkatkan konsistensi serta strategi di turnamen berikutnya.
dengan semangat pantang menyerah yang mereka tunjukkan, pasangan muda ini diyakini mampu menjadi salah satu andalan indonesia di sektor ganda putri pada masa mendatang.
evaluasi yang mereka dapat dari pertandingan ini akan menjadi bekal penting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di level internasional.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 19 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan