“Juga berperan penting, bangunan pasar tempat penjualan, sarana sanitasi, manajemen pasar, produk. Serta pihak yang terlibat didalamnya. Semua harus diatur bersama-sama dalam suatu sistem agar pangan yang diperjualbelikan terjamin keamanannya,” ungkapnya.
Dirinya berharap pelaku pasar pangan segar aman, dapat menjadi sentra penyedia pangan yang aman untuk masyarakat. Serta mendorong peningkatan kesadaran pedagang, pengelola pasar dan konsumen.
“Pasar segar aman diharapkan dapat menjadi sentra penyedia pangan yang aman untuk masyarakat. Serta mendorong peningkatan kesadaran pedagang, pengelola pasar dan konsumen tentang pentingnya keamanan pangan melalui sosialisasi, edukasi dan bimtek,” tuturnya.
Untuk diketahui, program PAS AMAN ini merupakan program dari Badan Pangam Nasional melalui Satker Dinas Ketahanan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan melalui dana dekonsentrasi tahun 2023.
Dimana Badan Pangan Nasional akan melaksanakan penjaminan keamanan pangan berbasis lokasi melalui kegiatan fasilitasi pasar pangan segar aman.
Program ini sendiri dilaksanakan oleh 20 Provinsi 48 Kabupaten Kota se-Indonesia di Sumsel Banyuasin dan Lubuk Linggau.
Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten/Kota di Sumsel yang terpilih menjadi lokasi Program PAS AMAN dari Bapanas Karena Banyuasin pada tahun 2021, dan 2022 terbanyak berhasil meregistrasi.
Dan mensertifikasi produk pangan segar asal tumbuhan (PSAT dan PDUK) , yakni buah, sayur dan beras.(*)