2. Tidak Memberi Waktu Istirahat pada Daging Setelah Dimasak
Setelah daging selesai dimasak, penting untuk membiarkannya “istirahat” selama 5–10 menit sebelum dipotong.
Jika langsung dipotong, jus daging akan keluar dan menyebabkan steak menjadi kering dan keras.
Saat didiamkan, cairan alami dalam daging akan menyebar merata, membuat tekstur steak lebih lembut dan beraroma.
3. Daging Tidak Diberi Marinasi atau Tidak Diberi Garam dengan Benar
Garam memiliki peran penting dalam proses membuat daging empuk.
Jika daging tidak diberi garam beberapa menit hingga beberapa jam sebelum dimasak, teksturnya akan cenderung keras.
Marinasi juga membantu memecah serat otot, terutama jika menggunakan bahan-bahan asam seperti lemon, cuka, atau nanas (dalam jumlah yang tidak berlebihan).
4. Memasak Terlalu Lama atau pada Suhu Terlalu Tinggi
Salah satu kesalahan umum adalah memasak daging terlalu lama atau menggunakan suhu terlalu tinggi.
Daging steak sebaiknya dimasak dengan suhu tinggi di awal untuk membentuk kerak (sear), lalu dilanjutkan dengan suhu sedang agar bagian dalam matang merata.
Jika terlalu lama dimasak, apalagi hingga well done tanpa teknik yang tepat, daging akan kehilangan kelembapannya dan menjadi keras.
5. Tidak Memotong Daging Melawan Serat
Serat otot pada daging sapi tersusun dalam arah tertentu. Jika daging dipotong searah serat, maka potongan yang dihasilkan akan panjang dan sulit dikunyah.
Sebaliknya, jika dipotong melawan arah serat, daging akan lebih mudah dikunyah dan terasa lebih empuk di mulut.
6. Langsung Memasak Daging Dingin dari Kulkas