Meski hanya ada empat pasang yang berhasil naik podium, sejatinya semua peserta adalah pemenang. Sebab, seperti yang disampaikan oleh Wakapolres, esensi utama dari kegiatan ini adalah kebersamaan dan kekeluargaan.
Perlombaan Sebagai Wujud Pendekatan Kultural
Perlombaan gaple menjadi satu dari sekian kegiatan yang digelar Polres Banyuasin dalam menyambut Hari Bhayangkara tahun ini. Berbeda dengan kegiatan formal yang biasanya diisi dengan upacara atau apel besar, lomba ini menghadirkan pendekatan yang lebih santai namun bermakna.
“Acara ini adalah ruang pertemuan yang membebaskan semua dari atribut dan pangkat. Kita bisa melihat perwira tinggi duduk berdampingan dengan masyarakat sipil biasa, bermain dan tertawa bersama. Di sinilah pendekatan humanis Polri benar-benar terasa,” ujar Kompol Aswin Sianipar usai acara.
Ia juga menambahkan bahwa dengan kegiatan seperti ini, masyarakat bisa melihat sisi lain dari polisi yang selama ini dikenal tegas dan formal. “Kita ingin masyarakat tahu bahwa polisi juga manusia, yang bisa bercanda, bersosialisasi, dan merayakan momen bersama dengan warga,” ucapnya.
Antusiasme Masyarakat, Dukungan Tanpa Batas
Dukungan masyarakat terhadap kegiatan ini terlihat dari tingginya partisipasi dan semangat yang mereka tunjukkan sejak awal. Tidak hanya datang sebagai peserta, banyak juga warga yang hadir sebagai penonton, memberi semangat, dan menikmati jalannya pertandingan.
Seorang tokoh masyarakat yang turut hadir dalam penutupan lomba, Pak Karno, menyampaikan apresiasinya. “Ini acara yang luar biasa. Kami merasa sangat dihargai dan dilibatkan. Biasanya polisi hanya terlihat saat operasi atau razia, tapi hari ini mereka hadir sebagai teman main. Ini sungguh menyenangkan,” ujarnya dengan wajah sumringah.