Dalam penyampaiannya, Asnaini Khamsin menegaskan pentingnya pemahaman etika dan keamanan di media sosial, khususnya bagi kalangan pelajar yang merupakan pengguna aktif platform digital.
Ia menyoroti bagaimana media sosial bisa menjadi alat yang bermanfaat, namun juga bisa membahayakan jika digunakan tanpa kesadaran akan etika dan perlindungan privasi.
"Santri dan pelajar sangat perlu dibekali pengetahuan dalam menggunakan media sosial secara bijak. Bahkan, beberapa hal seperti privasi akun dan informasi pribadi harus pula dipahami oleh orang tua mereka," ujar Asnaini.
Salah satu momen menarik dalam kegiatan ini adalah saat empat santri mendatangi Asnaini setelah seminar usai, meminta berfoto bersama.
Dengan ekspresi semangat, mereka berkata, “Keren, Bapak seperti Pak KDM, kapan ke sini lagi Pak?” Mengacu pada salah satu tokoh favorit mereka, santri tampak terkesan dan termotivasi atas materi yang disampaikan.
Kegiatan semacam ini dinilai sangat penting oleh pihak sekolah.
Selain memberikan ilmu baru, acara ini juga membuka wawasan santri akan risiko dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi informasi.
Kehadiran tokoh pers seperti Ketua PWI Banyuasin menunjukkan bahwa dunia jurnalistik tidak hanya berperan dalam menyampaikan informasi, tapi juga dalam mendidik generasi masa depan.
Harapannya, kegiatan serupa bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah, membangun generasi yang cerdas bermedia dan bertanggung jawab di dunia digital.