Dari kacamata medis, daging babi boleh dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki pantangan agama atau alergi, asalkan:
- Dipilih bagian yang rendah lemak.
- Dimasak hingga matang sempurna, suhu internal minimal 70°C.
- Dibersihkan dan disimpan dengan benar untuk mencegah kontaminasi silang.
- Tidak dikonsumsi secara berlebihan, khususnya bagian yang tinggi lemak dan olahan seperti sosis atau bacon.
Secara medis, daging babi tidak berbahaya bila diolah dan dikonsumsi dengan benar.
Namun, ada risiko tertentu yang tidak bisa diabaikan, terutama infeksi parasit dan penyakit zoonosis.
Seperti semua jenis daging, kunci utamanya adalah kebersihan, cara memasak, dan konsumsi dalam jumlah wajar.
Jadi, bukan soal haram atau halal, tapi soal aman atau tidak—dan jawabannya bergantung pada bagaimana kita memperlakukannya.