KORANHARIANBANYUASIN.ID – Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Pelatihan Koding, Kecerdasan Artifisial (AI), dan Pembelajaran Mendalam.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 23 hingga 25 Juni 2025, bertempat di Hotel Aryaduta Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Rapat koordinasi ini menjadi forum penting dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program pelatihan berbasis teknologi digital bagi pendidik dan tenaga kependidikan di Indonesia.
BACA JUGA:PTK SMAN 1 Sembawa Dilatih Artificial Intelligence dan coding
BACA JUGA:Hadapi Konkerkab, Pengurus PGRI Audensi dengan Wakil Bupati
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah (GTKPG), Prof. Nunuk Suryani, dan dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Ditjen GTKPG, narasumber ahli, serta para Kepala Dinas Pendidikan Wilayah Sumatera Selatan.
Dalam sambutan pembukaannya, Prof. Nunuk menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan.
"Penguasaan keterampilan teknologi seperti koding dan kecerdasan artifisial harus menjadi bagian dari kompetensi dasar guru di era pembelajaran modern. Guru tidak hanya dituntut mampu mengajar, tetapi juga harus menjadi fasilitator yang adaptif terhadap kemajuan teknologi,” ujar beliau.
BACA JUGA:SDN 19 Makarti Jaya Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Kepala BGTK Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Dra. Ohorella Erma, M.Ikom., laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas guru dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21.
Beliau juga menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup pengenalan prinsip dasar AI, penerapan pembelajaran mendalam, serta integrasi teknologi ke dalam proses pembelajaran yang bermakna.
"Melalui rakor ini, kami berharap seluruh pihak yang terlibat dapat menyusun langkah implementatif yang efektif dan berdampak nyata bagi peserta didik di satuan pendidikan,” ujarnya
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta mengikuti berbagai sesi yang mencakup perencanaan teknis, pembahasan kurikulum pelatihan, strategi pemetaan peserta, serta metode evaluasi hasil pelatihan.
Diskusi panel dan sesi tanya jawab juga memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan mengidentifikasi tantangan di daerah masing-masing.
Tujuan Rakor ini, Pertama: Menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan mengenai kebijakan serta pelaksanaan program pelatihan KKA dan Pembelajaran Mendalam sebagai bagian dari strategi penguatan kompetensi pendidik abad ke-21.