Seo juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Badminton Korea Association atas keputusan mereka yang membuka kesempatan bagi para pemain nasional untuk mendapatkan kontrak sponsor secara individual.
Bagi Seo, ini bukan sekadar keuntungan pribadi, namun juga tanggung jawab moral untuk menjadi contoh bagi generasi berikutnya.
“Asosiasi membuka jalan untuk kontrak sponsor pribadi bagi atlet nasional, yang memberi motivasi besar. Saya akan menjalankan dengan penuh tanggung jawab sebagai panutan bagi pemain yang bercita-cita menjadi perwakilan nasional,” katanya.
Langkah BKA yang memungkinkan atlet untuk memiliki kontrak sponsor pribadi memang menjadi terobosan baru di dunia bulu tangkis Korea.
Hal ini membuka peluang lebih luas bagi atlet untuk berkembang secara mandiri dan membangun branding profesional yang lebih kuat.
Donasi untuk Rumah Sakit: Wujud Kepedulian Sosial
Kepedulian Seo Seung Jae tak berhenti pada dunia olahraga saja.
Ia juga memberikan donasi sebesar 500 juta won atau sekitar Rp5,7 miliar (kurs Juli 2025) kepada Rumah Sakit Bundang Universitas Nasional Seoul.
Dana ini ditujukan untuk membantu bayi yang baru lahir dengan kondisi risiko tinggi.
Dana tersebut akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur rumah sakit, khususnya untuk memperkuat fasilitas dan peralatan perawatan intensif neonatal.
Langkah ini menuai pujian dari berbagai kalangan, baik dari dunia olahraga maupun medis, karena menunjukkan betapa besar kepedulian sosial seorang atlet terhadap masalah kesehatan dan kemanusiaan.
“Memberikan kembali kepada masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab saya sebagai figur publik. Saya berharap bantuan ini bisa menyelamatkan banyak nyawa dan membantu keluarga yang sedang berjuang,” ujar Seo dalam kesempatan berbeda.
Teladan Bagi Generasi Muda
Langkah yang diambil Seo Seung Jae ini tidak hanya berdampak pada penerima manfaat langsung, tetapi juga memberikan inspirasi besar bagi generasi muda, khususnya para atlet.
Di tengah popularitas dan pencapaian karier yang semakin gemilang, Seo justru memilih untuk membagikan sebagian dari yang ia dapat kepada mereka yang masih berjuang dan membutuhkan.
Sikap seperti ini layak menjadi contoh, bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari gelar dan prestasi, melainkan juga dari bagaimana seseorang memberi dampak bagi lingkungan sekitarnya.