"Tujuan awal memang untuk mengembalikan feeling, tapi bukan berarti main asal-asalan. Jadi tetap mencoba menerapkan strategi yang sudah didiskusikan dengan pelatih. Sebisa mungkin mengatasi apa kendala yang terjadi di lapangan," jelasnya.
Secara keseluruhan, Ginting tampak kesulitan menemukan ritme permainan terutama di gim pertama.
Permainan cepat dan konsisten dari Naraoka membuat Ginting terus berada dalam tekanan.
Skor 13-21 di gim pembuka menjadi gambaran dominasi sang lawan.
Namun pada gim kedua, Ginting mencoba bangkit.
Meski sempat tertinggal sebelum interval, ia mulai menemukan celah dan berhasil menyamakan kedudukan, bahkan sempat unggul di poin-poin krusial.
Sayangnya, tekanan justru muncul di momen penentuan dan Ginting harus kehilangan gim kedua dengan skor 19-21.
"Ini masih belum yang saya harapkan terutama di gim pertama, kurang bisa menemukan ritme dan pola permainan. Di gim kedua sebelum interval masih belum dapat. Setelah interval terus mencoba cari, pelan-pelan dan sedikit lagi bisa sebenarnya, apalagi sudah sempat unggul, hanya di poin-poin krusial lepas lagi. Itu yang menjadi PR untuk turnamen berikutnya," tutur Ginting.
Kekalahan ini tentu menjadi catatan penting bagi Ginting yang sedang dalam proses pemulihan performa.
Namun kembalinya ia ke lapangan sudah menjadi kemajuan besar, terlebih dengan kondisi fisik yang prima dan semangat bertanding yang masih menyala.
Bagi para penggemar, kehadiran Ginting di lapangan sudah menjadi kabar menggembirakan.
Ia menunjukkan bahwa meskipun jalan untuk kembali ke puncak tidak mudah, ia siap bekerja keras dan mengevaluasi penampilan demi hasil yang lebih baik di turnamen-turnamen mendatang.
Dengan waktu persiapan yang lebih panjang dan dukungan dari tim pelatih, Ginting diharapkan mampu segera menemukan kembali performa terbaiknya dan memberikan prestasi bagi bulu tangkis Indonesia.