Wabup Netta Sidak Pabrik Beras Wilmar, Tegaskan Komitmen Lindungi Konsumen dan Petani Banyuasin

Sabtu 19 Jul 2025 - 14:24 WIB
Reporter : Rooney
Editor : Zaironi

KORANHARIANBANYUASIN.ID  – Maraknya isu seputar peredaran beras premium oplosan di masyarakat langsung direspons serius oleh Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, S.P. Dengan sigap, orang nomor dua di Kabupaten Banyuasin itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik beras milik PT Wilmar, Kamis (17/7/2025). PT Wilmar dikenal sebagai produsen beras premium dengan merek dagang Sania dan Sovia.

Dalam sidak tersebut, Wabup Netta didampingi oleh sejumlah pejabat strategis, antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan Masita Liana, S.P., Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Ir. Alfian, M.M., Kabag Kesra H. Sashadiman Ralibi, S.Ag., M.Si., dan Inspektur Banyuasin Ir. Zakirin, S.P., M.M., CGCAE.. Tim ini langsung turun ke lokasi untuk melihat proses penggilingan dan pengemasan beras di fasilitas milik Wilmar.

Namun, saat tiba di lokasi, Wabup Netta justru menemukan bahwa aktivitas pabrik sedang tidak beroperasi. Hal ini pun menjadi sorotan utama dalam sidak tersebut.

BACA JUGA:Bupati Banyuasin Askolani Resmi Dilantik Sebagai Pengurus APKASI 2025–2030 oleh Mendagri Tito Karnavian

“Beberapa tempat di Banyuasin saat ini sedang panen, kenapa tidak ambil dari petani Banyuasin?” tanya Wabup Netta kepada pihak manajemen Wilmar.

Menanggapi pertanyaan tersebut, pihak manajemen Wilmar menyampaikan bahwa saat ini mereka masih menunggu pasokan gabah dari OKU Timur, bukan dari wilayah Banyuasin. Penjelasan ini langsung mendapat perhatian serius dari Wabup.

“Di Buyung itu pasokan penuh. Terus, mesinnya sampai harus istirahat karena banyaknya pasokan beras,” ucap Netta dengan nada heran, merujuk pada pabrik penggilingan Buyung Poetra Sembada yang dikenal aktif menyerap gabah lokal.

BACA JUGA:Dukungan DPRD Sumsel: Tanjung Carat, Swasembada Pangan, dan Air Bersih

Tak berhenti sampai di situ, Wabup Netta juga melakukan pengecekan langsung terhadap produk beras premium yang telah dikemas. Ia memilih secara acak beberapa karung beras untuk dilakukan pengecekan kualitas. Sejumlah pertanyaan kritis juga diajukan kepada pihak Wilmar, guna memastikan tidak ada manipulasi atau tindakan yang merugikan masyarakat.

Wabup Netta kemudian menyampaikan pesan penting kepada pihak Wilmar. Ia menegaskan bahwa sebagai produsen besar, Wilmar harus menunjukkan keberpihakan terhadap petani lokal, terutama yang berada di wilayah Banyuasin.

“Banyuasin merupakan pemasok gabah terbesar di Sumatera Selatan dan nomor tiga di Indonesia. Sudah seharusnya Wilmar turut merangkul dan memberdayakan petani kita,” tegas Netta.

BACA JUGA:Reses Kedua, Dapil V DPRD Banyuasin Fokus Perjuangkan Aspirasi Infrastruktur dan Penerangan Warga

Ia juga mengingatkan agar Wilmar tetap berkomitmen pada praktik usaha yang jujur dan tidak melanggar hukum, khususnya dalam hal kualitas dan isi produk yang dipasarkan kepada konsumen.

Selain memantau produksi beras, Wabup Netta juga menyempatkan diri meninjau pabrik pengolahan minyak goreng yang juga berada dalam kompleks Wilmar. Di lokasi ini, ia melihat langsung proses produksi dan pengepakan sejumlah merek minyak sayur yang menjadi andalan perusahaan tersebut.

Sidak ini menjadi bentuk nyata kepedulian dan ketegasan Wakil Bupati Netta dalam menjaga kualitas pangan dan keberpihakan pada sektor pertanian lokal. Pemerintah Kabupaten Banyuasin menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi rantai distribusi pangan, demi memastikan masyarakat mendapatkan produk yang layak dan aman dikonsumsi. 

Tags :
Kategori :

Terkait