Saat memasuki poin-poin krusial, Fajar/Fikri menunjukkan kelasnya dengan bola-bola cepat di depan net serta smes tajam dari belakang lapangan.
Dengan penuh percaya diri, mereka mengunci gim pertama 21-19.
Kemenangan di gim pembuka memberikan suntikan semangat luar biasa bagi pasangan Indonesia.
Di gim kedua, mereka bermain lebih agresif.
Bola-bola cegatan dari Fajar di depan net begitu rapi dan mematikan, sementara Fikri menjadi tumpuan dari sisi belakang dengan smes kerasnya yang sulit dibendung.
Liang/Wang kembali memberikan perlawanan sengit, namun pasangan Indonesia tetap unggul dalam strategi dan determinasi.
Meski sempat tertinggal beberapa poin di pertengahan gim kedua, Fajar/Fikri berhasil bangkit.
Mereka menampilkan permainan solid dengan tidak memberikan celah bagi lawan untuk mengambil alih momentum.
Kombinasi penempatan bola yang cerdik dan rotasi pergerakan yang efektif membuat lawan kewalahan. Fajar/Fikri pun menutup laga dengan skor 21-17.
Kemenangan ini bukan hanya membawa mereka ke final, tetapi juga mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil mencapai partai puncak China Open 2025.
Lebih dari itu, mereka juga menjaga rekor tak terkalahkan sepanjang turnamen ini, menambah kepercayaan diri jelang final.
Keberhasilan Fajar/Fikri membuka harapan baru bagi Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar sejak Januari 2025.
Permainan agresif dan konsisten yang ditampilkan menjadi sinyal positif bahwa pasangan ini bisa menjadi kekuatan baru di sektor ganda putra Indonesia.
Final nanti akan menjadi ujian sesungguhnya, namun performa Fajar/Fikri sejauh ini sudah sangat menjanjikan.
Jika mereka mampu mempertahankan permainan seperti saat melawan Wang/Liang, bukan tidak mungkin Indonesia akhirnya bisa kembali berdiri di podium tertinggi turnamen level Super 1000.