KORANHARIIANBANYUASIN.ID – Kondisi Pasar Rakyat Cangkring kembali menjadi sorotan publik. Setelah lama terbengkalai, kini sejumlah bagian bangunan pasar yang dibangun sejak 2020 itu mengalami kerusakan parah.
Dari pantauan di lapangan, atap plafon di beberapa titik runtuh, lampu-lampu gantung lepas dari dudukannya, bahkan sebagian lantai terlihat retak dan terkelupas.
Minimnya akses menuju pasar juga menjadi keluhan warga. Hingga kini, belum ada jembatan penghubung dari jalan utama menuju area pasar. Akibatnya, kendaraan sulit masuk, dan aktivitas jual beli pun mustahil dilakukan.
BACA JUGA:Pasar Rakyat Cangkring Belum Difungsikan, Terkendala Air Bersih dan Area Parkir
“Lokasinya jauh dari pemukiman, orang mau ke sini saja sudah malas,” keluh seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi, Kamis (14/8/2025).
Kerusakan yang terjadi memunculkan dugaan bahwa pengerjaan proyek pasar tersebut dilakukan asal-asalan. Sejumlah pihak mendesak agar kontraktor pelaksana bertanggung jawab penuh atas kualitas bangunan.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Banyuasin, Ir. Alpian, M.M., membenarkan bahwa selain kerusakan fisik, Pasar Cangkring juga belum difungsikan karena belum tersedianya sarana vital, seperti air bersih dan lahan parkir.
BACA JUGA:Air Bersih Belum Ada, Relokasi Pasar Pangkalan Balai ke Cangkring Tersendat
“Anggarannya sudah kita ajukan melalui APBD Perubahan, mudah-mudahan disetujui,” ujar Alpian.
Menurutnya, upaya menyediakan air bersih di Pasar Cangkring telah dilakukan sejak awal, namun metode sumur bor maupun sumur gali gagal menemukan sumber air. Satu-satunya opsi yang tersisa adalah memasok air dari PDAM Tirta Betuah.
“Rencananya, kita akan bangun jaringan air bersih dari PDAM, termasuk tower air dan toilet umum sebagai fasilitas penunjang,” jelasnya.
BACA JUGA:GOR Bung Karno Sport Center Banyuasin Terbengkalai, Fasilitas Rusak dan Hilang
Selain itu, ketiadaan lahan parkir yang memadai juga menjadi pekerjaan rumah. Tanpa parkir yang layak, aktivitas pasar akan sulit berjalan lancar.
“Pasar ini harus siap secara sarana dan prasarana sebelum relokasi dilakukan, supaya pedagang dan pembeli nyaman,” tegasnya.
Meski belum difungsikan, Diskoperindag telah menempatkan petugas keamanan untuk mencegah kerusakan lebih parah dan pencurian aset.