Eng Hian menekankan bahwa dukungan PBSI tidak hanya diberikan kepada atlet pelatnas, melainkan juga untuk pemain profesional yang turun di kejuaraan ini.
Beberapa nama yang masuk kategori profesional antara lain Jonatan Christie (tunggal putra) serta pasangan ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
“Semua pasti mau hasil yang terbaik, dukungan kami juga termasuk kepada pemain-pemain profesional, Jonatan dan Sabar/Reza,” tambahnya.
Hal ini menjadi sinyal positif bahwa PBSI berusaha merangkul seluruh kekuatan bulu tangkis Indonesia tanpa membeda-bedakan status pemain.
Sinergi antara pelatnas dan pemain profesional diharapkan bisa menambah peluang Indonesia untuk mencetak sejarah di Paris.
Dalam beberapa pekan terakhir, para atlet Indonesia terus ditempa dengan program latihan intensif, termasuk uji coba pertandingan internal dan turnamen pemanasan.
Fokus utama adalah meningkatkan daya tahan fisik, konsistensi permainan, serta mental bertanding menghadapi lawan-lawan kuat dari Tiongkok, Jepang, Denmark, Korea Selatan, hingga India.
Sektor ganda putra dan tunggal putra masih menjadi tumpuan utama untuk meraih prestasi.
Namun, PBSI juga berharap sektor ganda campuran dan ganda putri bisa memberikan kejutan manis di Paris.
Bagi masyarakat Indonesia, bulu tangkis bukan sekadar olahraga, tetapi bagian dari identitas nasional yang selalu menjadi sumber kebanggaan.
Dukungan penuh dari publik tanah air diharapkan mampu memberikan motivasi tambahan bagi para atlet yang akan berjuang di WBC 2025.
Dengan persiapan yang semakin matang, target satu gelar juara dinilai bukan hal yang mustahil untuk diraih.
Kini, seluruh mata pencinta bulu tangkis Indonesia tertuju ke Paris, menanti momen ketika Merah Putih kembali berkibar di podium tertinggi dunia.