Putri Kusuma Wardani Lepas Dahaga Penantian 10 Tahun, Raih Medali Perunggu BWC 2025!

Reporter: Apriyanti |

Editor: Apriyanti |

Sabtu , 30 Aug 2025 - 17:25

Putri KW melepas dahaga tunggal putri Indonesia di World Championships 2025 selama 10 tahun terakhir dengan meraih perunggu, Sabtu 30 Agustus 2025, sore.--Foto PBSI

KORANHARIANBANYUASIN.ID - Perjuangan tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani di ajang BWF World Championships 2025 harus berakhir di babak semifinal.

Putri harus puas meraih medali perunggu setelah kalah dalam pertandingan tiga gim menghadapi tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, dengan skor 17-21, 21-14, 6-21 pada laga yang digelar di Paris.

Meski gagal lolos ke final, pencapaian ini tetap terasa istimewa.

Putri berhasil mencatatkan sejarah sebagai tunggal putri Indonesia pertama yang meraih medali di kejuaraan dunia setelah Lindaweni Fanetri pada tahun 2015 silam.

Itu berarti, sudah satu dekade Indonesia menantikan kembali medali dari sektor tunggal putri.

Sejak awal pertandingan, Putri langsung dihadapkan pada tantangan besar untuk meladeni permainan cepat dan penuh stamina dari Akane.

Gim pertama berjalan sulit bagi Putri. Ia langsung tertinggal 0-4 akibat serangan agresif Akane yang sulit diantisipasi.

Di interval, Putri masih berada dalam tekanan dengan skor 6-11.

Namun, semangat juang Putri tidak padam begitu saja.

putri kusuma wardani lepas dahaga penantian 10 tahun, raih medali perunggu bwc 2025!                            koranharianbanyuasin.id - perjuangan tunggal putri indonesia, putri kusuma wardani di ajang bwf world championships 2025 harus berakhir di babak semifinal.
putri harus puas meraih medali perunggu setelah kalah dalam pertandingan tiga gim menghadapi tunggal putri jepang, akane yamaguchi, dengan skor 17-21, 21-14, 6-21 pada laga yang digelar di paris.
meski gagal lolos ke final, pencapaian ini tetap terasa istimewa.
baca juga:ana/tiwi terhenti, putri kw jadi satu-satunya harapan indonesia di semifinal
baca juga:tiket semifinal bwc 2025 melayang! jonatan christie takluk usai pertarungan sengit 3 gim
putri berhasil mencatatkan sejarah sebagai tunggal putri indonesia pertama yang meraih medali di kejuaraan dunia setelah lindaweni fanetri pada tahun 2015 silam.
itu berarti, sudah satu dekade indonesia menantikan kembali medali dari sektor tunggal putri.
sejak awal pertandingan, putri langsung dihadapkan pada tantangan besar untuk meladeni permainan cepat dan penuh stamina dari akane.
baca juga:duel epik! putri kw libas sang legenda india, tembus semifinal dunia!
baca juga:nyaris pulangkan juara bertahan! debutan indonesia alwi farhan alami kekalahan pahit
gim pertama berjalan sulit bagi putri. ia langsung tertinggal 0-4 akibat serangan agresif akane yang sulit diantisipasi.
di interval, putri masih berada dalam tekanan dengan skor 6-11.
namun, semangat juang putri tidak padam begitu saja.
baca juga:hendra setiawan blak-blakan: bukan soal teknik, ini masalah utama sabar/reza!
baca juga:drama 3 gim tragis! leo/bagas dipaksa tumbang, indonesia habis di ganda putra
ia sempat mengejar ketertinggalan hingga membalikkan skor menjadi 14-13.
sayangnya, momentum itu tidak bertahan lama karena akane kembali menguasai jalannya permainan.
gim pertama pun akhirnya menjadi milik akane dengan skor 21-17.
tak ingin kehilangan kesempatan, putri tampil lebih berani di gim kedua.
ia membuka laga dengan keunggulan 3-0 dan mampu menjaga ritme permainan hingga interval dengan skor 11-9.
selepas jeda, putri semakin konsisten. ia memaksa akane melakukan banyak kesalahan sendiri dan memanfaatkan setiap peluang dengan tenang.
fokus serta uletnya permainan putri membuat akane tidak bisa mengembangkan strategi seperti di gim pertama.
hasilnya, putri berhasil mengamankan gim kedua dengan skor meyakinkan 21-14.
sayangnya, momentum kemenangan di gim kedua tidak mampu dibawa putri ke gim penentuan.
akane tampil lebih dominan sejak awal, sementara putri terlihat kesulitan menemukan ritme permainan.
kesalahan demi kesalahan justru banyak dilakukan putri, sehingga tertinggal jauh 1-11 di interval.
selepas jeda, dominasi akane semakin tidak terbendung.
pukulan-pukulan cepat dan serangan bertubi-tubi membuat putri tak mampu keluar dari tekanan.
akurasi pukulan putri juga menurun drastis, membuat jarak poin semakin melebar.
akhirnya, gim ketiga ditutup dengan skor telak 21-6 untuk kemenangan akane.
meskipun harus mengakhiri langkah di semifinal, putri kw tetap patut diapresiasi.
medali perunggu yang ia raih bukan hanya membuktikan kualitasnya, tetapi juga menandai kebangkitan tunggal putri indonesia di kancah dunia.
dengan usia yang masih muda, putri memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi andalan indonesia di masa mendatang.
pengalaman berharga menghadapi pemain kelas dunia seperti akane yamaguchi tentu akan menjadi pelajaran penting untuk perjalanan kariernya.
putri mungkin gagal mencapai final, namun sejarah baru telah ia tulis di paris.
sektor tunggal putri indonesia kembali berbicara di level dunia setelah menanti selama 10 tahun, dan putri kw kini menjadi bagian penting dari kebangkitan itu.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran HARIAN BANYUASIN 19 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan