Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru yang tetap mengajar meskipun dengan fasilitas terbatas.
“Saya sangat menghargai guru-guru yang tidak kenal lelah mendidik anak-anak kita di tengah keterbatasan,” katanya.
Herman Deru menambahkan, pemerintah tidak akan membiarkan kondisi ini berlarut.
Ia mengajak para guru dan siswa untuk tetap bersemangat.
“Kepada guru, jangan kendor semangatnya. Kepada murid, yakinlah pemerintah tidak pernah tinggal diam,” pesannya.
Menurutnya, keterbatasan fasilitas bukan penghalang untuk meraih kesuksesan.
“Kalian punya kesempatan yang sama dengan siswa lain. Tetap semangat, jadilah generasi cerdas yang membawa perubahan,” lanjutnya.
Koordinator SMA Negeri Bingin Teluk Lokal Jauh Air Bening, Priyono Putra, menceritakan perjuangan panjang sekolah ini sejak berdiri pada 2017.
“Kami sudah beberapa kali pindah tempat. Pernah belajar di rumah warga, kemudian di balai desa selama tiga tahun, dan sekarang menumpang di gedung SD Negeri 1 Desa Air Bening,” jelasnya.
Kondisi ini membuat proses belajar mengajar tidak optimal. Guru dan siswa harus beradaptasi dengan berbagai keterbatasan ruang dan sarana. “Kami berharap pembangunan ini benar-benar segera terealisasi,” ujar Priyono.
Masyarakat setempat menyambut baik kabar ini.
Mereka meyakini pembangunan gedung sekolah akan memberikan kenyamanan bagi siswa untuk belajar lebih fokus.
Dengan langkah ini, Pemerintah Provinsi Sumsel membuktikan komitmennya untuk pemerataan pendidikan, khususnya di wilayah terpencil.
Harapannya, generasi muda Muratara bisa bersaing dengan daerah lain di Sumsel.