Ana menuturkan bahwa angin di lapangan juga cukup berpengaruh pada jalannya pertandingan.
“Pas di awal tadi posisinya menang angin dan lawan banyak main panjang-panjang. Kita malah sempat terlalu ngikutin pola permainan lawan. Tapi ke depannya kita harus lebih save, lebih tahan mainnya, dan tentunya lebih fokus pada permainan sendiri,” jelasnya.
Dominasi Ana/Tiwi semakin terlihat di pertengahan gim kedua.
Dengan kombinasi serangan cepat dan variasi dropshot, mereka mampu menjaga jarak skor hingga menutup pertandingan dengan kemenangan 21-14.
Hasil ini memastikan tiket ke babak 16 besar sekaligus menambah kepercayaan diri pasangan peringkat 15 dunia tersebut.
Meski menang dua gim langsung, Ana/Tiwi tidak ingin terlalu berpuas diri.
Mereka menyadari bahwa tantangan lebih berat sudah menanti di babak berikutnya.
Pasangan Indonesia diprediksi akan menghadapi unggulan asal Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee, yang pernah mereka hadapi sebelumnya.
Dalam pertemuan terakhir, Ana/Tiwi kalah melalui rubber game yang cukup sengit.
Tiwi menganggap pengalaman tersebut sebagai pelajaran berharga.
“Lawan Baek/Lee kita sudah pernah ketemu dan waktu itu rubber game. Walaupun di gim ketiga poin kita sempat cukup jauh, tapi itu jadi pelajaran buat match besok. Kita harus lebih siap dan lebih tahan,” tegasnya.
Dengan kemenangan ini, Indonesia masih menjaga asa di sektor ganda putri.
Harapan besar tertuju pada Ana/Tiwi untuk bisa menembus babak lebih jauh di ajang prestisius ini.
Konsistensi, ketenangan, dan strategi matang akan menjadi kunci saat mereka menghadapi lawan-lawan unggulan berikutnya.
Bagi publik bulu tangkis Tanah Air, kemenangan ini bukan hanya soal melangkah ke babak 16 besar, tetapi juga bukti bahwa pasangan muda Indonesia mampu bersaing di level tertinggi dunia.
Kini, tantangan sebenarnya menanti saat mereka berhadapan dengan pasangan papan atas.