Apri/Fadia berusaha bangkit dengan meningkatkan tempo permainan.
Mereka sempat tertinggal di awal, namun perlahan mampu mengejar poin hingga membuat skor kembali ketat.
Dukungan dari suporter Indonesia di stadion semakin membakar semangat keduanya.
Sayangnya, meskipun sudah memiliki peluang untuk memperpanjang laga hingga rubber game, satu kesalahan kecil di poin-poin krusial membuat peluang itu hilang begitu saja.
Saat skor berada di posisi 19-20, smes Fadia yang terlalu melebar justru menjadi penutup pertandingan.
Dengan hasil tersebut, Apri/Fadia harus puas terhenti lebih cepat dan gagal melangkah ke perempat final.
Hasil ini menjadi pukulan bagi sektor ganda putri Indonesia.
Sebelumnya, pasangan Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi juga sudah tersingkir lebih awal dari wakil Jepang.
Kini, harapan Indonesia untuk meloloskan wakil ke babak perempat final hanya tertuju pada pasangan muda Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari.
Ana/Trias, yang dikenal sebagai ganda putri potensial, siang ini dijadwalkan bertemu dengan pasangan tangguh asal Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung ketat, mengingat pasangan Malaysia tersebut berstatus sebagai salah satu unggulan dan memiliki pengalaman lebih banyak di level turnamen super series.
Meski begitu, Ana/Trias tetap memiliki peluang untuk menciptakan kejutan.
Mereka dikenal sebagai pasangan dengan semangat juang tinggi serta pertahanan yang cukup solid.
Dukungan dari rekan-rekan sesama atlet dan publik Tanah Air diharapkan bisa menjadi tambahan energi bagi mereka untuk tampil maksimal.
Kekalahan Apri/Fadia di Hong Kong Open 2025 tentu menjadi bahan evaluasi bagi pelatih ganda putri Indonesia.
Chemistry antara Apri dan Fadia masih perlu diasah lebih dalam agar bisa tampil lebih konsisten di turnamen berikutnya.