KORANHARIANBANYUASIN.ID - Dunia peternakan di Sumatera Selatan memasuki babak baru. Gubernur H. Herman Deru menyerahkan sertifikat NKV, GFP, dan bebas residu antibiotik kepada peternak ayam petelur di Banyuasin, Kamis (11/9/2025).
Acara berlangsung di CV Agro Jovin Farm dan disambut antusias oleh peternak setempat.
Herman Deru menegaskan, sertifikat ini akan menjadi “paspor dagang” bagi produk telur dari Sumsel. Dengan pengakuan resmi, peternak akan lebih percaya diri dalam memperluas pasar hingga ke luar provinsi.
BACA JUGA:Polda Sumsel Gelar Maulid Nabi, Sekda Edward Candra Tekankan Harmoni dan Persatuan
BACA JUGA:Ketum KORPRI Nasional Apresiasi Kesiapan Sumsel Gelar PORNAS XVII 2025
“Ini bukan sekadar kertas. Sertifikat ini menambah nilai jual produk dan meningkatkan kepercayaan pembeli,” kata Herman Deru.
Ia menjelaskan, pemerintah tidak hanya mendorong peningkatan produksi, tetapi juga menjamin kualitas produk yang bisa bersaing di pasar.
“Kita ingin produk dari Sumsel bukan hanya melimpah, tapi juga terbaik,” tambahnya.
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Dorong PHDI Jadi Teladan Kerukunan Umat di Sumsel
BACA JUGA:Penghargaan BKN untuk Herman Deru Teguhkan Sinergi Pembangunan Meritokrasi Regional
Menurutnya, telur adalah bahan pangan strategis yang harus dikelola serius.
Dengan kualitas yang baik, telur bisa berkontribusi besar bagi perekonomian masyarakat sekaligus membantu mengatasi masalah gizi.
Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, menegaskan bahwa sertifikasi ini menjadi peluang besar bagi peternak. Ia menyebut, 64 pengusaha telur di Sumbawa dan Talang Kelapa sudah ikut serta.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Komitmen Respons Cepat Aduan Masyarakat Lewat SP4N-LAPOR!
BACA JUGA:Sekda Sumsel Pimpin Rapat Bahas Percepatan Serah Terima Rusun Pekerja Palembang