Susunan ini memungkinkan capung memiliki bidang pandang hampir 360 derajat, artinya mereka dapat melihat ke depan, ke samping, bahkan ke atas dan bawah secara bersamaan, hanya menyisakan sedikit area buta di belakang kepala.
Dengan kemampuan ini, capung hampir mustahil dikejutkan oleh predator.
Selain itu, mereka dapat dengan mudah melacak dan mengejar mangsa di udara, bahkan saat mangsa bergerak cepat atau berbelok secara mendadak.
Penglihatan Warna yang Lebih Kaya dari Manusia
Selain luasnya bidang pandang, hal lain yang membuat mata capung luar biasa adalah sistem penglihatan warnanya.
Studi oleh Gegenfurtner & Osorio (1996) serta Bybee et al. (2012) menemukan bahwa capung memiliki jumlah fotoreseptor warna yang jauh melampaui manusia.
Mata manusia hanya memiliki tiga jenis reseptor warna (merah, hijau, biru).
Dengan kombinasi ketiganya, kita bisa melihat spektrum warna yang cukup luas.
Namun, beberapa spesies capung memiliki hingga 15 jenis fotoreseptor.
Bahkan, mereka dapat mendeteksi cahaya ultraviolet (UV) yang sama sekali tidak terlihat oleh mata manusia.
Dengan "mata super" ini, capung bisa:
- Mendeteksi gerakan sekecil apapun, bahkan dari jarak yang cukup jauh.
- Mengenali mangsa di udara, seperti nyamuk atau lalat, meski terbang cepat.
- Membedakan pasangan atau sesama spesies meskipun dalam kawanan besar yang beterbangan.
Mata Capung: Senjata Andalan di Udara
Kombinasi antara bidang pandang 360 derajat dan sistem penglihatan warna super membuat capung menjadi pemburu ulung.