Sementara Bagas tampil agresif dari area belakang lapangan, memberikan smash keras yang sulit diantisipasi pasangan Korea.
Meski skor tetap ketat hingga interval, Leo/Bagas mampu menjaga keunggulan.
Tekanan terus diberikan hingga akhirnya mereka menutup gim kedua dengan kemenangan 21-17.
Hasil ini membuat laga harus ditentukan melalui gim ketiga yang penuh dengan tensi.
Gim penentuan menjadi panggung drama.
Kedua pasangan tampil ngotot, tidak ada yang mau mengalah begitu saja.
Saling balas serangan terjadi hampir di setiap reli panjang, membuat penonton terpukau dengan intensitas pertandingan.
Leo/Bagas beberapa kali sempat unggul tipis, namun pasangan Korea mampu menyamakan kedudukan dengan cepat berkat pertahanan solid dan penempatan bola yang akurat.
Ketegangan semakin terasa saat skor mendekati akhir.
Setelah melalui deuce, Leo/Bagas sebenarnya memiliki peluang untuk menutup laga, namun beberapa kesalahan kecil di momen krusial membuat kesempatan itu hilang.
Lee Jong Mim/Wang Chan yang lebih tenang dalam memanfaatkan peluang akhirnya berhasil mencuri poin penting dan menutup gim ketiga dengan skor tipis 24-22.
Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Leo/Bagas.
Meski tampil penuh semangat, konsistensi dan ketenangan di poin-poin akhir masih menjadi catatan yang harus segera diperbaiki.
Menghadapi lawan dengan pertahanan rapat seperti Lee/Wang, kesabaran dalam membangun serangan menjadi faktor penting yang sempat hilang dari pasangan Indonesia.
Bagi pasangan tuan rumah, kemenangan ini sekaligus menjadi bukti bahwa mereka mampu bersaing dengan ganda putra papan atas dunia.
Dukungan penonton turut menambah energi Lee/Wang untuk tampil tanpa gentar di sepanjang laga.