Alhasil, gim kedua dimenangkan Antonsen 21-15 dan pertandingan pun berlanjut ke gim penentuan.
Pada gim ketiga, ketegangan memuncak. Kedua pemain saling adu strategi dengan reli-reli panjang yang menuntut konsentrasi tinggi.
Jonatan sempat unggul tipis di awal, tetapi Antonsen berhasil menyamakan kedudukan hingga pertengahan gim.
Saat kondisi angin cukup memengaruhi jalannya permainan, Jonatan tetap konsisten menjaga pola serangan dan pertahanan.
Momentum datang ketika ia unggul satu hingga dua poin, yang kemudian berhasil dijaga hingga akhir.
Dengan mental kuat dan keberanian menekan di poin-poin kritis, Jonatan menutup laga dengan skor 21-17 sekaligus memastikan gelar juara.
Bagi Jonatan, kemenangan ini bukan sekadar gelar biasa.
Ia mengaku sangat bersyukur bisa kembali meraih prestasi setelah sempat kesulitan akibat cedera yang berulang.
“Memang ini bukan turnamen yang paling besar, yang top tier, tapi bagi saya ini sangat-sangat berarti. Gelar juara Super 500 yang tidak saya bayangkan, setelah beberapa waktu struggle dengan cedera. Banyak waktu tersita untuk pemulihan, lalu sakit lagi, pemulihan lagi, cari percaya dirinya, cari motivasinya. Dan hari ini terbayar, terima kasih Tuhan,” ungkap Jonatan usai pertandingan.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi lapangan yang berangin cukup menyulitkan, terutama ketika harus berhadapan dengan pemain sekelas Antonsen yang memiliki banyak pengalaman.
Namun, keberhasilannya memimpin di awal gim penentuan memberikan kepercayaan diri lebih untuk tetap konsisten dengan strategi yang diterapkan.
Kemenangan ini menjadi gelar perdana Jonatan di tahun 2025, sekaligus membuktikan bahwa dirinya mampu bangkit setelah periode sulit.
Ke depan, Jonatan menargetkan untuk terus mengumpulkan poin demi memperbaiki peringkat dunia yang sempat merosot akibat hasil kurang maksimal sebelumnya.
“Berikutnya pasti banyak yang mau dikejar, tapi sementara mau mengejar poin untuk menaikkan peringkat dulu. Belakangan ini cukup tertinggal karena hasil yang kurang baik. Saya mau mendapat poin sebanyak-banyaknya di sisa tahun ini,” tambahnya.
Dengan keberhasilan ini, Jonatan Christie semakin menegaskan diri sebagai salah satu tunggal putra terbaik Indonesia.
Gelar Korea Open 2025 menjadi awal yang manis untuk kembali bersaing di level tertinggi dunia dan menjadi motivasi besar menghadapi turnamen-turnamen besar berikutnya.