PANGKALAN BALAI - Maraknya aksi unjuk rasa akhir-akhir ini terkait kebijakan Pemelkab Banyuasin, oleh beberapa ormas dengan mengatasnamakan masyarakat Kabupaten Banyuasin, akhirnya banyak disoroti berbagai pihak.
Salah satunya datang dari mantan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono. Mengingat Kabupaten Banyuasin yang memiliki sebanyak 21 Kecamatan, dengan total 228 desa dan 25 Kelurahan, dinilai Pakde Slamet aksi dengan mengatasnamakan masyarakat itu, dirasa sangat tidak mungkin untuk dikumpulkan. ”Sebenarnya dalam kepemimpinan aksi-aksi unjuk rasa itu normal terjadi dalam perjalanan kepemimpinan. Itu sifatnya normatif dimana dulu pada saat kita memimpin juga sering dikritik dan sebagainya. Dan beliau (Hani Syopiar Rustam) orangnya juga aspiratif,” ungkap Pakde usai silaturahmi bersama Pj Bupati Hani Syopiar Rustam. Lanjut Pakde, dulu pihaknya juga sering didemo seperti ini. Namun terkadang terjadinya aksi demo itu, sebagian orang kadang juga tidak mengetahui apa yang menjadi tuntutannya. Tetapi kalau mengetahui, mengerti dan memahami sebuah program pemerintahan itu mungkin tidak akan terjadi. ”Namun dari semua hal tersebut yang perlu dilakukan adalah jalin komunikasi saja,” ujarnya. ”Seperti yang kami hari lakukan bersama presidium Banyuasin Timur dengan pak Hani Syopiar Rustam, tujuannya adalah untuk menjalin komunikasi,” tambahnya. :Jadi dengan saling menghormati, menghargai dan saling mencintai atau saling asa, asi dan asuh. Inilah cara komunikasi untuk menjalin persaudaraan,” sambung Pakde. Pakde Slamet juga mengingatkan, agar aksi unjuk rasa tidak dilakukan dengan cara-cara yang anarkis. ”Sebaiknya dilakukan secara tertib dan sesuai dengan koridor yang ada,” pungkasnya. (ron)
Kategori :