Mereka diminta untuk mematuhi aturan seperti tidak boleh terlambat saat makan siang dan pengumpulan ponsel pada malam hari.
Hal ini dilakukan untuk membentuk mentalitas disiplin yang kuat, sebuah nilai yang dianggap sangat penting dalam dunia olahraga, terutama pada tingkat yang masih muda.
Nova tidak mengizinkan toleransi terhadap pelanggaran-pelanggaran kecil terhadap aturan tersebut.
Dia menyatakan bahwa aturan-aturan ini diterapkan dengan ketat karena pentingnya kedisiplinan dalam membangun karakter seorang atlet.
Baginya, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan, terutama di usia muda.
Oleh karena itu, Nova menekankan bahwa pelanggaran serius terhadap aturan dapat mengakibatkan pemain tersebut dikeluarkan dari tim.
Gelombang kedua seleksi ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 22 hingga 24 Februari 2024.
Ini menandai tahap penting dalam pembentukan tim U-16 Indonesia yang akan mewakili negara mereka dalam kompetisi di masa mendatang.
Proses seleksi yang ketat dan fokus pada kedisiplinan tidak hanya bertujuan untuk memilih pemain terbaik tetapi juga untuk membentuk karakter yang kuat pada generasi mendatang dari atlet sepak bola Indonesia.
Dengan pendekatan yang holistik ini, diharapkan bahwa para pemain yang terpilih akan menjadi duta yang baik bagi olahraga sepak bola Indonesia.
Tidak hanya dalam hal prestasi tetapi juga dalam hal sikap dan nilai-nilai positif yang mereka bawa ke dalam komunitas olahraga dan masyarakat pada umumnya.
Berikut nama-nama ke-32 pemain yang mengikuti seleksi Tim U-16 gelombang kedua:
Kiper
1. Robertus Andy Setiawan
2. Muhammad Nur Ichsan
3. Dafa Al Gasemi