Rantau Bayur - Sampah Plastik dan kertas bekas di tangan peserta didik Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis.
Sampah palstik berupa karung bekas dan kertas bekas disulap menjadi gaun cantik dan menarik warna warni atau fashion dari bahan bekas Reduce, Reuse, dan Recycle (3R).
Berawal dari idekreatif para peserta didik dan guru untuk memanfaatkan limbah bahan bekas, para peserta didik di sini menggelar projek pemanfaatan sampah atau barang bekas.
BACA JUGA: Pembinaan di SLBN Banyuasin untuk Menuju Adiwiyata Mandiri
Mereka melihat produk kerajinan dari limbah sampah plastik dan kertas. Projek pemanfaatan sampah tersebut merupakan bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka.
Pada Hasil Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mengusung tema "Membangun dan mengembangkan kreatifitas peserta didik"
P5 pembuatan bahan 3R dari barang bekas tersebut telihat sangat bagus dan menarik bila dipragakan oleh peserta didik di SMPN 7 Rantau Bayur, terlihat anggun dan bersahaja.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel: Berpuasa, Umat Muslim Harus Tetap Produktif
Kepala SMPN 7 Rantau Bayur, Edi Jaya SPd MSi sangat mendujung P5 dari bahan sampah menjadi fashion 3R untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka. Tak hanya itu, yang terpenting baginya, penerapan pengelolaan sampah tersebut bisa tertanam dijiwa peserta didiknya.
"Disiplin dan konsistensi yang kami tekankan ke siswa. Dari kegiatan di sekolah bisa ditularkan ke teman-temannya, terutama karya seni P5 dari bahan bekas berupa sampah plastik, karena dapat dibetuk jenis karya apapun," tutur dia. ***