PANGKALAN BALAI, KORANHARIANBANYUASIN.ID - Provinsi Sumatera Selatan, salah satu daerah yang memiliki potensi besar di sektor agribisnis, kembali menunjukkan performa signifikan dalam produksi kelapa sawit.
Dengan luas perkebunan yang mencapai ratusan ribu hektar, provinsi ini menjadi salah satu penggerak utama ekonomi agraris di Indonesia.
Data terbaru mengungkapkan, produksi kelapa sawit di Sumatera Selatan mencapai 3.449.202 ton pada tahun 2022.
BACA JUGA:Jelang Idul Adha, Kepala Daerah Diminta Serius Antisipasi Inflasi Daerah
BACA JUGA:Audiensi Ombudsman Sumsel, Pemprov Sumsel Komitmen Tingkatkan Pelayanan Publik
Angka ini menunjukkan kekuatan provinsi dalam memanfaatkan lahan perkebunan yang luas dan subur.
Namun, tahun 2023 mencatat penurunan produksi sebesar 3.361.940 ton, berkurang sekitar 87.262 ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, Sumatera Selatan tetap menjadi salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.
BACA JUGA:Kajari Raymund Hasdianto Berbagi Kebahagiaan dengan Panti Asuhan Bunda Banyuasin
BACA JUGA:Lestarikan Lingkungan, Polres Banyuasin Menggelar Penanaman Pohon
Penurunan produksi ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu, fluktuasi harga komoditas di pasar global, dan kebijakan pemerintah terkait agrikultur dan perdagangan.
Perubahan cuaca yang ekstrem seperti banjir dan kekeringan bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman kelapa sawit dan akhirnya hasil panen.
Selain itu, harga kelapa sawit yang berfluktuasi di pasar global dapat mempengaruhi motivasi petani dan investasi di sektor ini.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih di Banyuasin: Masyarakat Minta PDAM Tingkatkan Pelayanan Jelang Musim Panas