PALEMBANG, KORANHARIANBANYUASIN.ID - Pemprov Sumsel terus mendorong upaya pengendalian inflasi di Sumsel.
Salah satunya dengan menggelar high level meeting (HLM) capacity building tim pengendalian inflasi daerah (TPID) se-Sumsel.
Kegiatan itu diikuti oleh bupati/walikota se-Sumsel yang digelar di Ruang Bina Praja Pemprov Sumsel, Kamis 4 Juli 2024.
BACA JUGA:Rakor Proyek Strategi Nasional, Stafsus Kemenko Perekonomian: di Sumsel Berjalan On The Track
BACA JUGA:Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Sumsel 2023 Disahkan Menjadi Perda
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi menyebut jila pertumbuhan ekonomi di Sumsel stabil.
Dengan deflasi month to month (mtm) Sumsel sebesar 0,03%, dan inflasi year on year (yoy) sebesar 2,48%.
Kemudian inflasi year to date (ytd) 0,64%, namun kondisi tersebut tetap perlu diwaspadai.
BACA JUGA:Bertemu Kepala BBWSS VIII, Ini Agenda yang Dibahas Pj Gubernur Sumsel
"Pemprov Sumsel berkomitmen untuk terus mengendalikan inflasi di Sumsel. Kita bersama semua pihak akan menyusun strategi untuk mengendalikan inflasi,” ucap Elen.
Sejumlah komoditas penyumbang inflasi yang patut menjadi pehatian adalah bawang merah, bawang putih, tomat, dan daging ayam ras.
Sedangkan penyumbang utama inflasi Juni secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,34%.
BACA JUGA:Sekda Sambut Baik Siswa KKL Studi Wilhan Pasis Dikreg LXIV Seskoad di Banyuasin
BACA JUGA:Sekda Banyuasin Buka Jobfit Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, 26 Pejabat Berebut Kursi!