PANGKALAN BALAI,KORANHARIANBANYUASIN.ID - Aksi nekad Ibrahim, Kepala Desa Air Solok Batu, Kecamatan Air Salek kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, berujung pada luka bacok di telapak tangan warga bernama Hamza.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat 28 Juni sekitar pukul 13.30 WIB yang lalu di depan rumah sang kades.
Menurut Kakek Amal Hakik, adik kandung Ibrahim, kejadian ini bermula ketika Hamza dan rekannya, Sugeng, mendatangi kediaman Ibrahim untuk meminta tanda tangan terkait surat pelimpahan penguasaan parit dari mantan mertua Hamza (korban).
BACA JUGA:Cegah Inflasi, Banyuasin Menanam Cabai dan Bawang Merah di Musim Kemarau
Diduga, Hamza mendapatkan surat tersebut dengan cara paksa dan ancaman.
Namun Kades Ibrahim menolak menandatangani surat tersebut karena dikhawatirkan akan merugikan warga Desa Air Solok Batu Banyuasin.
Penolakan ini membuat Hamza emosi dan menantang sang Kades Ibrahim berkelahi.
BACA JUGA:Raker dan Sosialisasi Kebijakan Administrasi, Kinerja Disdukcapil Banyuasin Diacungi Jempol
Melihat Hamza dan Sugeng membawa senjata api, Ibrahim mengambil parang dari dapur dan membacok telapak tangan Hamza.
"Itu namanya membela diri," jelas Amal. "Apalagi di dalam rumah itu terdapat istri kades dan dua anak kecil, sehingga kakak kandungnya itu hendak melindungi keluarga."
Ibrahim tidak melarikan diri setelah kejadian dan bahkan menelepon Kapolsek dan Danramil.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkab Banyuasin Realisasikan Gerakan Tanam Serentak Cabai dan Bawang Merah
Peristiwa ini telah dilaporkan dan ditangani oleh pihak kepolisian. Saat ini, Hamza masih dirawat di RSMH Palembang akibat luka bacokan.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa menyelesaikan masalah dengan kekerasan bukanlah solusi.
Sebaiknya, semua pihak dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan musyawarah. ***