Di beberapa budaya, mencuri bunga pengantin diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan sedikit dari keberuntungan dan kebahagiaan yang dialami oleh pasangan yang baru menikah.
Sementara di budaya lain, tindakan ini lebih dianggap sebagai simbol harapan dan doa agar yang mencuri bunga segera menyusul menikah.
Variasi Praktik Mencuri Bunga Pengantin
Meskipun konsep dasarnya sama, ada berbagai cara di mana mitos ini dijalankan. Beberapa variasi yang populer antara lain:
1. Mencuri Buket Bunga
Ini adalah bentuk yang paling umum, di mana seorang tamu pernikahan berusaha untuk mendapatkan buket bunga dari pengantin perempuan.
Tindakan ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dengan maksud untuk tidak mengganggu suasana pesta.
2. Menerima Buket yang Dilempar
Dalam beberapa budaya, pengantin perempuan akan melempar buket bunganya kepada para tamu perempuan yang belum menikah.
Siapa pun yang berhasil menangkap buket tersebut diyakini akan menjadi yang berikutnya menikah.
Praktik ini sangat populer di pernikahan Barat dan sering dianggap sebagai momen yang menyenangkan dan dinanti-nanti.
3. Mengambil Kelopak Bunga
Di beberapa tradisi, cukup mengambil beberapa kelopak bunga dari buket pengantin sudah dianggap membawa keberuntungan.
Cara ini biasanya lebih mudah dilakukan dan tidak terlalu mencolok.
Analisis Budaya dan Psikologi
Kepercayaan pada mitos mencuri bunga pengantin dapat dilihat dari berbagai perspektif budaya dan psikologi.