Gempuran serangan Ekuador membuat Ikram semakin menunjukkan kualitasnya. Banyak tembakan tim lawan yang mampu dihalaunya sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
“Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan,” imbuhnya.
Dipilihnya Ikram Al Giffari sebagai kiper utama pada laga ini cukup menarik perhatian. Sebab, sebelumnya Ikram bukan kiper utama di Indonesia U-16 dan U-17.
Bima Sakti saat itu lebih percaya pada sosok Andrika Fathir. Bahkan, Andrika menjadi salah satu pahlawan Tim U-16 Indonesia yang menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Namun, di sepanjang pemusatan latihan di Jerman, Ikram Al Giffari sepertinya dinilai memiliki perkembangan yang lebih baik ketimbang Andrika.(*)